Bawa Jenazah pakai Troli dan Tersenyum pada CCTV, Apakah Rudolf Tobing Psikopat?

Rudolf merupakan pembunuh sekaligus pembuang jenazah perempuan berinisial AYR (36) di kolong Tol Becakayu, Bekasi.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Screenshot video CCTV
Gaya Christian Rudolf Tobing pelaku pembunuhan terhadap temannya berinisial AYR alias Icha (36) yang jasadanya dibuang di kolong tol Becakayu, Pondok Gede, Bekasi. 

SERAMBINEWS.COM - Nama Rudolf Tobing menjadi perbincangan beberapa hari ini setelah aksinya membawa jenazah menggunakan troli sampai tersenyum melihat CCTV viral di media sosial.

Rudolf merupakan pembunuh sekaligus pembuang jenazah perempuan berinisial AYR (36) di kolong Tol Becakayu, Bekasi.

Christian Rudolf Tobing dijuluki The Smiling Assassin karena tampak tersenyum setelah melakukan aksi pembunuhan.

Ramai menyebut sosok Rudolf sebagai seorang psikopat, karena menghabisi nyawa orang lain namun tidak merasa bersalah atas tindakannya tersebut.

Baca juga: Akun Instagram Rudolf Tobing Diserang Ribuan Netizen Usai Habisi Nyawa Rekan Kerja, Ini Kata Mereka

Melansir dari Kompas.com, ada beberapa tanda yang bisa dilihat apakah seseorang mengidap psikopat, yakni:

  • perilaku tidak bertanggung jawab secara sosial
  • mengabaikan atau melanggar hak orang lain
  • ketidakmampuan membedakan antara yang benar dan salah
  • kesulitan menunjukkan penyesalan atau empati
  • kecenderungan untuk sering berbohong
  • memanipulasi dan menyakiti orang lain
  • masalah berulang dengan hukum
  • pengabaian umum terhadap keselamatan dan tanggung jawab.

Baca juga: Rudolf Tobing The Smiling Assassin, Ternyata Julukan ini Pernah Disematkan pada Pria Lain

Selain itu, seorang psikopat juga memiliki karakteristik berupa:

  • keceriaan atau pesona superfisial
  • rasa harga diri yang tinggi
  • kebutuhan akan stimulasi atau kecenderungan bosan
  • kebohongan patologis
  • menipu atau manipulatif
  • tidak memiliki perasaan bersalah atau penyesalan
  • afek dangkal (berkurangnya respons emosional)
  • kurangnya empati
  • gaya hidup parasit
  • kontrol perilaku yang buruk
  • perilaku seks bebas
  • masalah perilaku awal
  • kurangnya tujuan jangka panjang yang realistis
  • impulsif
  • banyak hubungan pernikahan jangka pendek
  • kenakalan remaja.

Baca juga: Rudolf Tobing Merasa Puas Setelah Membunuh, Hendak Habisi 2 Target Lain, Polisi Periksa Kejiwaannya

Untuk mengetahui seseorang psikopat, harus dilakukan pengecekan oleh psikiater maupun tenaga media spesialis kesehatan mental.

Meski demikian, psikiater dan tenaga media kesehatan mental tetap merujuk pada point-point di atas untuk melihat tanda-tanda seseorang psikopat.

Baca juga: Senyum Bahagia Pendeta Rudolf Tobing usai Bunuh Korban, Polisi: Pelaku Punya Trauma Semasa Kecil

Penyebab 

Penelitian awal terkait psikopati menunjukkan bahwa gangguan tersebut seringkali berasal dari masalah yang berkaitan dengan keterikatan orang tua dan anak.

Penolakan dari orang tua, kurangnya kasih sayang, hingga perampasan emosional dapat meningkatkan risiko seorang anak menjadi psikopat.

Studi menemukan adanya pengaruh dari penganiayaan, pelecehan, keterikatan yang tidak sehat, dan banyaknya perpisahan dengan pengasuh.

Masalah masa kanak-kanak seperti ini dapat menyebabkan sifat psikopat.

Namun, studi lain juga menunjukkan hal sebaliknya.

Seseorang dengan masa kanak-kanak traumatis dapat menyebabkan timbulnya gangguan perpisahan dan keterikatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved