Berita Aceh Utara

Dana Bimtek Dialih untuk Budidaya Tanaman, Keuchik Dapat Penghargaan dari Haji Uma di Kebun Jagung

Piagam penghargaan tersebut diserahkan Haji Uma di kebun jagung milik warga desa setempat yang sudah memasuki masa panen. 

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/JAFARUDDIN         
Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma memberikan penghargaan kepada Keuchik Alue Ie Mirah, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Rusli Abdullah, Sabtu (22/10/2022) di kebun jagung 

Piagam penghargaan tersebut diserahkan Haji Uma di kebun jagung milik warga desa setempat yang sudah memasuki masa panen. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma memberikan penghargaan kepada Keuchik Alue Ie Mira,h Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Rusli Abdullah, Sabtu (22/10/2022). 

Piagam penghargaan tersebut diserahkan Haji Uma di kebun jagung milik warga desa setempat yang sudah memasuki masa panen. 

Keuchik Alue Mirah dinilai sudah melakukan inovasi dan penghematan dana desa tahun 2022, di Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara

Sebab keuchik tersebut berani mengalihkan sekitar 50 juta dana Bimbingan Teknis ke luar daerah untuk bantuan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani yang membudidaya jagung, cabai merah, dan jahe. 

Kemudian program keuchik tersebut bukan hanya dapat meningkatkan ketahanan pangan, tapi juga pendapatan puluhan masyarakat di desa setempat. 

Boleh jadi, Rusli Abdullan, satu-satunya keuchik di Aceh Utara yang berani menolak bimtek ke luar daerah, meski berisiko. 

Baca juga: Dana Desa Sering Dikelola Pihak Ketiga untuk Bimtek, Haji Uma Nilai tidak Sesuai Norma Hukum

Sebelumnya menyerahkan penghargaan tersebut, Haji Uma didampingi staf Hamdani dan Furqan serta relawan Abdul Rafar, Khaidir dan Murtala, mendatangi kebun masyarakat yang ditanami jagung yang juga didampingi masyarakat aparatur desa. 

Sebelumnya lahan yang ditanami jagung itu, lahan tidur yang ditumbuhi semak belukar. 

“Pada dasarnya kita mengharapkan anggaran transfer untuk daerah dari APBN ini betul-betul dilaksanakan dandipergunakan untuk sektor pembangunan dan masyarakat, sehingga bisa meningkatkan ekonominya masyarakat lain,” ujar Haji Uma

Lebih dari 60 triliun anggaran untukdana desa yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat ke seluruh desa di Indonesia tentu yang diharapkan pemerintah agar dana desa itu betul-betul bermanfaat dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Kita melihat kepala Desa Alue Ie Mirah ini mempunyai inovasi baru dengan menggerakkan lahan-lahan tidur, lahan-lahan hutan yang tidak produktif menjadi produktif dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Haji Uma

Oleh karena itu, kata Haji Uma patut diberikan apresiasi kepada keuchik tersebut, sebagai langkah untuk memajukan ekonomi masyarakat dan menyelamatkan anggaran negara, sehingga anggaran negara itu bisa secara proporsional jatuh pada tempatnya. 

Baca juga: Sengkarut Dana Desa, Ratusan Keuchik Curhat ke Pj Bupati Aceh Singkil, dari BLT hingga Bimtek

Disebutkan Haji Uma, dalam Permendes sudah ada klausul tentang pengaturan penggunaan dana desa. Namun hanya pihak desa itu sendiri yang memahami bagaimana arah spesifikasi tentang penggunaan dana negara itu,sesuai dengan letak geografisnyadanletak daerahnya.

Karena kata Haji Uma, tidak semua daerah bisa melakukan hal-hal yang samadi seluruh Indonesia.

Namun daerah itu akan lebih berwibawa sendiri, punyamarwah sendiri dengan mengedepankan pendekatan ekonomi yang soft dengan keadaan lingkungannya. 

“Kita ingin semua kepala desa bersama aparaturnya itu andal dalam mengelola anggaran. Tapi jangan terpaku dapa sampulnya saja, cover saja. Sementara pemanfaatan anggara itu tidak maksimal,” kata Haji Uma

Jika memungkinkan memberikan masukan dan pendapat kalau memang bisa dilakukan efisiensi anggaran, dan peningkatan kompetensiaparatur, tidak harus keluar daerah, cukup di Aceh saja. 

Untuk pelaporan pembukaan misalnya,kalau memang keilmuan ini secara kajian akademis bisa dilaksanakan di Aceh,kenapa harus keluar daerah yang membutuhkan anggaran begitu banyak. 

Baca juga: Haji Uma Laporkan Bimtek Luar Daerah Kuras Dana Desa ke Menkeu dan BPKP, Ini Tanggapan Sri Mulyani

Sementara outputnya tidak ada. Karena itu pihaknyaakan melihat dan mengkaji kembali dari sisi efektivitas dan bobot daripada pelatihan-pelatihan keluar daerah. 

Kalau memang tidak punya bobot,kasihanlahmasyarakat desa,kasihan lah negara yang demikian banyak menggelontorkan anggaran, tapi tidak bisa dimanfaatkan untuk menghidupi masyarakat

“Hari ini jangan kita punya paradigma,bahwa anggaran desa ini akan permanen selamanya, tidak-tidak bukan bukan begitu. Jadi anggaran desa ini mungkin sajapada periode pimpinan ke depan tidak ada lagi,” kata Haji Uma

Maka jangan sampai kebakaran jenggot. Ini kesempatanbagaimana memanfaatkan dana desa, jangan terus bergantung kepada desa. 

“Mudah-mudahan dengan dana desa yang diberikan ini kita tidak lagi ke depan bisa menggantung diri kepada APBN,ini harapan pemerintah,jadi tidakadasiapapun yang bisa menjamin konsistensi anggaran desa permanen sampai ke depan,” katanya. 

“Keuchik itu harus mengetahui bagaimana kehidupan masyarakatnya, harus inovatif dan yang terakhir adalah keuchik dengan tulus dan secara moralitas mengedepankan asas kepatutan dan kepentingan rakyat dan kemajuan rakyatnya ke depan,itu yang paling yang paling inti,” pungkas Haji Uma. (*) 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved