Masa Kecil Rudolf Tobing The Smiling Assassin, Ternyata Sering Dipukul
Rudolf ditangkap di kawasan Pondok Gede pada Selasa (18/10/2022) siang saat hendak menjual laptop milik korban.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Rudolf Tobing The Smiling Assassin menjadi perbincangan, setelah aksinya menghabisi nyawa rekan kerja dan membawa menggunakan troli.
Rudolf Tobing merupakan pembunuh sekaligus pembuang jenazah perempuan berinisial AYR (36) di kolong Tol Becakayu, Bekasi.
Rudolf ditangkap di kawasan Pondok Gede pada Selasa (18/10/2022) siang saat hendak menjual laptop milik korban.
The Smiling Assassin disematkan kepada Rudolf Tobing karena ia terekam CCTV tersenyum saat membawa jenazah.
Baca juga: Akun Instagram Rudolf Tobing Diserang Ribuan Netizen Usai Habisi Nyawa Rekan Kerja, Ini Kata Mereka
Melansir dari Tribunnews.com, Sabtu (22/10/2022) Christian Rudolf Tobing ternyata memiliki trauma masa kecil.
Semasa kecil, Rudolf sering dipukuli oleh ayahnya, hingga berakibat Rudolf dewasa tak bisa mengontrol emosi.
Hal itu diketahui berdasar pemeriksaan psikologi Rudolf yang dilakukan oleh tim penyidik.
"Pelaku sering dipukuli almarhum orangtua dan punya emosi yang meledak-meledak," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga, dikutip Serambinews.com dari Serambinews.com.
Baca juga: Rudolf Tobing The Smiling Assassin, Ternyata Julukan ini Pernah Disematkan pada Pria Lain
Sekolah di Amerika
Fakta lainnya, terungkap pula masa lalu Rudolf saat mengenyam pendidikan.
Rudolf ternyata pernah bersekolah di Amerika Serikat.
Indrawienny menerangkan, tersangka bersekolah di Amerika sejak Sekolah Menengah Atas atau SMA.
Setelah lulus, Rudolf melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi di Amerika.
Namun tersangka kemudian pulang kembali ke Indonesia lantaran dideportasi.
"Tersangka pernah kuliah di Amerika namun dipulangkan karena pelaku dideportasi," ucapnya.