Internasional

Keledai Dilarang Diimpor ke Jalur Gaza, Tudingan Pejabat Israel Mengada-Ada

Gerobak keledai yang tiba di pasar sayur lingkungan Sheikh Radwan di Jalur Gaza, Palestina mulai jarang kelihatan.

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Seorang pedagang membawa datangannya dengan keledai di Jalur Gaza, Palestina 

"Ini adalah keledai kedua yang saya beli sejak awal saya bekerja di ladang ini," sebutnya.

Al-Ra'i ingin mengganti keledainya sebulan yang lalu, tetapi dia membatalkan ide itu.

Dia mengetahui tentang tingginya harga keledai sebagai akibat dari larangan impor hewan oleh Israel.

Harga rata-rata seekor keledai di Jalur Gaza adalah sekitar $200, tetapi sekarang telah meningkat menjadi sekitar $800.

Bisnis Jalur Gaza menggunakan alat transportasi tradisional termasuk truk dan tuk-tuk.

Tetapi, sejak harga bahan bakar yang tinggi $2 per liter telah mendorong beberapa pengemudi untuk menggunakan keledai dan kuda.

Rami Al-Shandaghli (47) mengatakan harga bahan bakar tinggi di Jalur Gaza, sehingga keuntungan menjadi rendah ditambah situasi ekonomi yang buruk.

Baca juga: Warga Jalur Gaza Ubah Plastik Menjadi Bahan Bakar Solar, Nelayan Sangat Terbantu

Dia mengatakan keledai menjadi cara terbaik, karena biaya makan dan merawat sangat rendah.

“Biaya makanan keledai per hari tidak melebihi 5 shekel ($ 1,5), dan luka dapat disembuhkan dengan berenang di laut, dan umur rata-rata keledai 20 tahun,” kata Al-Shandaghli.

Israel mengendalikan sebagian besar impor Jalur Gaza saat mereka masuk melalui penyeberangan Kerem Shalom.

Mesir mengizinkan beberapa barang masuk ke Jalur Gaza melalui penyeberangan Salah El-Din.

Menurut Al-Nadi, Jalur Gaza biasa mengimpor antara 500 sampai 600 ekor keledai setiap tahun, tetapi sejak awal tahun, tidak ada keledai baru yang masuk ke Jalur Gaza.

“Saat ini saya tidak memiliki pekerjaan di bidang keledai," ujarnya.

"Sampai masalah ini terselesaikan, saya membantu ayah saya memelihara sapi," tambahnya.

"Israel juga telah menangguhkan izin masuk saya,” katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved