Stunting

Angka Stunting di Banda Aceh Turun, Kini Tersisa 7 Persen

Bakri Sidiq merincikan, secara berturut-turut penurunannya mulai dari Juli angkanya masih 19 persen, kemudian Agustus turun 14,84 persen, September 14

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
IST
Pencegahan Stunting Pada Anak 

Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Angka prevalensi stunting di Banda Aceh terus menurun. Saat ini jumlah angka stunting di banda Aceh 7,4 persen, berbanding jauh dengan kondisi pada Juli 2022 yang masih 19 persen.

Hal itu disampaikan oleh Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq kepada media, Minggu (23/10/2022).

Katanya, penurunan itu berkat beragam program intervensi yang dilakukan. Anak-anak stunting yang utamanya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi.

Bakri Sidiq merincikan, secara berturut-turut penurunannya mulai dari Juli angkanya masih 19 persen, kemudian Agustus turun 14,84 persen, September 14,21 persen, dan Oktober menurun drastis menjadi 7,44 persen.

Ungkap Pentingnya MPASI untuk Bayi, dr Boyke : Ibu Jangan Merasa ASI Saja Cukup, Anak Bisa Stunting!

"Alhamdulillah, angka prevalensi stunting di Banda Aceh terus menurun. Secara berturut-turut penurunannya mulai dari Juli angkanya masih 19 persen, kemudian Agustus turun 14,84 persen, September 14,21 persen, dan Oktober menurun drastis menjadi 7,44 persen," ujarnya.

Disebutkan, Pemko Banda Aceh telah membentuk tim khusus percepatan penurunan stunting yang diangkat bersasarkan SK Wali Kota.

Tim ini terdiri dari lintas SKPK terkait, yakni Dinas Kesehatan, DPMG, DP3AP2KB, dinas pangan (DPPKP), dan dinas terkaitnya, termasuk para camat, ibu-ibuPKK, hingga akademisi.

Semuanya akan berkolaborasi menurunkan prevalensi stunting.

Setidaknya, ada dua upaya yang dilakukan tim gabungan tersebut, yaitu intervensi spesifik dimotori dinas kesehatan yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan,

"Lalu intervensi sensitif yang dilakukan melalui berbagai kegiatan oleh SKPK dan pihak terkait lainnya," ujar dia.

Adapun sejumlah program yang telah diluncurkan Pemko Banda Aceh kepada masyarakat, antara lain memberikan edukasi gizi, menggalakkan inisiasi menyusui dini, imunisasi dasar lengkap, distribusi dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan anak balita gizi buruk.

Dikatakan Bakri Sidiq, ujung tombak suksesnya penurunan stunting adalah layanan kesehatan di tingkat gampong.

"Oleh sebab itu, kita optimalkan keberadaan posyandu di desa-desa untuk mengedukasi kaum ibu agar memastikan kecukupan gizi bagi anak-anak yang masih balita," ujarnya.

Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq mengimbau setiap keluarga untuk memantau sejak dini pertumbuhan anak. Karena penyebab stunting adalah gizi buruk kronis, infeksi berulang, sanitasi buruk, lingkungan kotor, dan pola asuh anak yang buruk.

Ia menjelaskan, stunting baru secara kasat mata terlihat setelah anak berusia dua tahun.

Oleh karena itu, perlu sedini mungkin mengetahuinya dengan rutin membawa anak ke posyandu, puskesmas, dan tempat pelayanan kesehatan lainnya untuk melihat tumbuh kembang sesuai dengan usianya, sekaligus menjaga kekebalan tubuh anak dengan imunisasi lengkap.

Di samping upaya internal, sambung Bakri, pihaknya juga melakukan pencanangan Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA) bersama Pemerintah Aceh.

"Kita juga menjalin kemitraan dengan lintas sektor lainnya, di antaranya dengan Bulog dalam penyalurlan beras fortifit kepada balita stunting di wilayah Banda Aceh," katanya.

Untuk mendukung keseluruhan program dimaksud, Pemko Banda Aceh pun mengalokasikan anggaran khusus untuk penanganan stunting. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 17 miliar.

Secara simultan, dinas bersama stakeholder terkait meluncurkan beragam program penanganan stunting hingga ke tingkat desa.

Bakri pun optimis program penanganan stunting di Banda Aceh akan berjalan sukses dan angka prevalensinya semakin menurun.

"Karena ini juga merupakan instruksi pemerintah pusat, kita akan push lagi sehingga angka stunting di Banda Aceh bisa kita tekan di bawah lima persen pada akhir 2022 nanti," katanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam upaya penurunan stunting selama ini.

"Pencapaian (penurunan stunting) merupakan sukses kolegial, kerja keras bersama mulai dari jajaran pemko hingga instansi vertikal. Dukungan dari masyarakat, terutama kaum ibu yang semakin peduli terhadap tumbuh-kembang buah hatinya juga merupakan hal yang sangat berarti," sebut Bakri. (*)

VIDEO Ada Bayi Laki-Laki Di Atas Kapal Cantika 77 Tujuan Alor Yang Terbakar

Kemenpan RB Bocorkan Info Seleksi CPNS 2023, Siap-siap Buat Daftar, Siapkan Syaratnya

VIDEO RRI Gelar Festival Pelajar Nusantara dan Produk UMKM Lokal di Lhokseumawe

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved