Breaking News

Berita Lhokseumawe

Gerhana Matahari Siang Ini Tidak Terlihat di Indonesia, Ini Sebabnya

Sesuai kajian ilmu falak, pada Selasa (25/10/2022) siang akan terjadi gerhana matahari parsial

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Muhammad Hadi
For Serambinews.com
Gerhana matahari pada 21 Juni 2020 yang terlihat dari langit Lhokseumawe. 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LhOKSEUMAWE - Sesuai kajian ilmu falak, pada Selasa (25/10/2022) siang akan terjadi gerhana matahari parsial.

Gerhana akan terjadi mulai pukul 15.58.21 WIB sampai pukul 20.02.11 Wib. 

Namun dipastikan gerhana matahari kali ini tidak bisa dilihat dari langit Indonesia, termasuk Aceh.

Dosen Ilmu Falak pada Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah  IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail SSy MA.
Dosen Ilmu Falak pada Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail SSy MA. (For Serambinews.com)

Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail  SSy MA, menjelaskan, gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain.

Seperti terhalang cahaya Matahari oleh Bulan yang menyebabkan terjadinya gerhana Matahari dan terhalang cahaya Matahari oleh Bumi yang menyebabkan gerhana Bulan.

Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), sedangkan gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon). 

Baca juga: Besok Bakal Terjadi Gerhana Matahari, Ini Hasil Kajian Ilmu Falak

Namun tidak setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan tidak setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan.

Hal ini disebabkan bidang orbit bulan dalam mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam mengitari matahari.

"Seandainya bidang orbit bulan sama dengan bidang orbit bumi, maka bisa dipastikan disetiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan," katanya.

Lanjut Tgk Ismail, gerhana matahari dikenal ada empat jenis, pertama gerhana matahari total, dimana saat puncak gerhana terjadi, seluruh piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan, sehingga matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah. 

Kedua, gerhana parsial, dimana saat puncak gerhana terjadi hanya sebahagian piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. 

Ketiga, gerhana cincin. Dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja sehingga matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip cincin dan pada posisi tengah matahari berwarna hitam. 

Keempat, gerhana hibrida. Dimana saat puncak gerhana terjadi, di satu daerah terlihat gerhana matahari total dan di daerah lain terlihat berbentuk gerhana cincin.

Gerhana jenis terakhir ini tergolong peristiwa gerhana yang relatif jarang terjadi atau langka.

Sementara gerhana matahari yang terjadi Selasa (25/10/2022) hari ini atau 29 Rabiul Awal 1444 H termasuk dalam kategori gerhana matahari parsial. Karena saat puncak gerhana terjadi pada pukul 11.00.16 UT atau 18.00.16 Wib, piringan bulan hanya menutupi sebagian piringan matahari. 

Gerhana matahari parsial ini hanya dapat dilihat di daratan sekitaran negara Islandia, Nowegia, Swedia, Finlandia, Polandia, Prancis, Ukraina, Italia, Turki, Mesir, Irak, Iran, Arab Saudi, Kazakhstan, Afganistan, dan Pakistan. 

Gerhana terjadi mulai pukul 08.58.21 UT atau 15.58.21 WIB sampai pukul 13.02.11 UT atau 20.02.11 Wib. 

"Gerhana matahari parsial ini tidak dapat disaksikan di seluruh Indonesia diakibatkan saat prosesi gerhana terjadi dari awal sampai akhir, bayang umbra yang menjadi jalur gerhana matahari tidak melewati daratan Indonesia," pungkas Tgk Ismail.

Jumlah Gerhana Sejak Tahun 2017 

Tgk Ismail Is, juga menjelaskan,, sesuai data yang dimilikinya, sejak tahun 2017 hingga Oktober 2022  atau selama enam tahun ini, telah terjadi gerhana sebanyak  26 kali, baik itu berupa gerhana matahari maupun gerhana bulan.

Rinciannya :

- Tahun 2017  terjadi gerhana sebanyak empat kali. Dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan. Yakni, 


1. Gerhana Matahari Cincin , terjadi 26 Februari 2017 pukul 21.53.36 Wib.


2. Gerhana Matahari Total, terjadi pada 22 Agustus 2017 pukul 01.26.01 Wib.


3. Gerhana Bulan Penumbra, terjadi pada 11 Februari 2017 pukul 05.35.58 Wib.


4. Gerhana Bulan Parsial, terjadi pada  7 Agustus 2017 pukul 22.51.21 Wib.

Baca juga: Polres Pidie Ungkap Kasus Sabu di Keumala, Pelaku Ditangkap di Irigasi


- Tahun 2018 terjadi gerhana sebanyak empat kali. Dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan. Yakni :


1. Gerhana Matahari Parsial, terjadi pafa 16 Februari 2018 pukul 03.51.30 Wib.


2. Gerhana Matahari Parsial, terjadi pada 11 Agustus 2018 pukul 16.46.49 Wib.


3. Gerhana Bulan Total, terjadi pada 31 Januari 2018 pukul 17.52.28 Wib.


4. Gerhana Bulan Total, 28 Juli 2018 pukul 00.15.41 Wib.


- Pada 2019 terjadi lima kali gerhana. Toga kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan.


1. Gerhana Matahari Parsial, terjadi pada 6 Januari 2019 pukul 08.41.25 Wib.


2. Gerhana Matahari Total, terjadi pada 3 Juli 2019 pukul 02.22.41 Wib.


3. Gerhana Matahari Cincin, terjadi pada 26 Desember 2019 pukul 12.18.11 Wib.


4. Gerhana Bulan Total, terjadi.pada 21 Januari 2019 pukul 09.37.09 Wib.


5. Gerhana Bulan Parsial, terjadi pada 17 Juli 2019 pukul 01.44.22 Wib.

Baca juga: VIDEO - November 2020, Gerhana Bulan Total Bisa Disaksikan di Langit Aceh


- Pada tahun 2020 terjadi enam kali gerhana. Berupa, empat kali gerhana bulan dan dua kali gerhana matahari. Yakni 


1. Gerhana bulan penumbra pada 11 Januari 2019.


2. Gerhana bulan penumbra yang terjadi pada pada  6 Juni 2020.


3. Gerhana bulan penumbra, terjadi pada 5 Juli 2020,. 


4. Gerhana bulan penumbra, terjadi pada 30 November 2020.


5. Gerhana matahari cincin yang  terjadi pafa 22 Juni 2020 atau siang tadi.


6. Gerhana matahari total,  terjadi pada 14 Desember 2020,. 

Baca juga: Tersisa Dua Gerhana Pada Tahun 2022 Ini, Ada yang Bisa Disaksikan di Aceh


- Pada tahun 2021, terjadi empat kali gerhana, yakni dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan. Yakni, 


1. Gerhana Bulan Total, 26 Mei 2021.


2. Gerhana Bulan Parsial, 19 November 2021 M.


3. Gerhana Matahari Cincin, 10 Juni 2021 M atau 29 Syawal 1442 H.


4. Gerhana Matahari Total, 4 Desember 2021 M atau 29 Rabiul Akhir 1443 H.


- Pada tahun 2022, sesuai kajoan ilmu falak, terjadi emoat kali gerhana, yakni dua kalo gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan, yakni 


1.Gerhana Matahari Parsial, 1 Mei 2022 M, 29 Ramadhan 1443 H.


2. Gerhana Bulan Total, 16 Mei 2022 M, 159 Syawal 1443 H.


3. Gerhana Matahari Parsial, 25 Oktober 2022 M, 29 Rabiul Awal 1444 H.


4. Gerhana Bulan Total, 8 November 2022 M, 14 Rabiul Akhir 1444 H.

Baca juga: Wanita Penyadap Karet Tewas Dimangsa Ular Piton, Berikut Fakta dan Kondisi Jenazah Saat Ditemukan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved