Berita Aceh Besar
Pj Gubernur dan Pejabat Kompak Pakai Sarung Bersama Kalangan Dayah
Upacara yang diikuti 1.500 santri dari beberapa dayah di Banda Aceh dan Aceh Besar itu dipusatkan di Lapangan Kompleks Dayah Al-Manar, Desa Lampermai
Acara itu bertambah meriah ketika agenda demi agenda disela dengan atraksi yang ditampilkan oleh santriwan/santriwati Dayah Al-Manar.
Atraksi tersebut antara lain pencak silat, rapa-i geleng, lompat api, drumband, dan paduan suara.
Terlebih, upacara itu dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran oleh qari cilik asal Dayah Insan Qurani, Aceh Besar yaitu Faris Dhamira.
Untuk diketahui, Faris beberapa waktu lalu mengharumkan nama Aceh dengan meraih juara pertama pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Virtual Tingkat Nasional.
Setelah pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, acara dilanjutkan dengan Shalawat Badar dan berbagai agenda lainnya hingga tuntas sekitar pukul 10.30 WIB.
Rangkaian acara pada kegiatan itu ditutup dengan foto bersama Pj Gubernur, Kadis Pendidikan Dayah Aceh, dan pejabat lainnya dengan berbagai kelompok santri yang mengikuti upacara serta santri yang menampilkan berbagai atraksi pada peringatan Hari Santri Nasional Ke-8 Tingkat Provinsi Aceh tahun 2022 yang mengusung tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.
Baca juga: Unik, Peserta Upacara Hari Santri Wajib Pakai Sarung, Pj Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi Jadi Irup
” Sementara itu, Pj Gubernur Aceh saat menjadi inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas.
Menurut Achmad Marzuki, sejak ditetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2015 lalu, pemerintah mulai tingkat pusat hingga kabupaten/kota di Indonesia rutin melaksanakan peringatan Hari Santri Nasional setiap tahun dengan tema yang berbeda-beda.
“Untuk tahun ini, peringatan Hari Santri Nasional Ke-8 mengangkat tema ‘Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.
’ Maksud dari tema ini adalah santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia,” Pj Gubernur.
“Ketika Indonesia memanggil, santri tak pernah mengatakan tidak.
Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara,” timpal Achmad Marzuki.
Karena itu, Pj Gubernur Aceh mengapresiasi para santri.
Sebab, meski bisa menjadi apa saja, namun santri tidak melupakan tugas utamanya yaitu menjaga agama.
Santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya.