Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin: Saya Mungkin Akan Hadiri KTT G20 di Bali, Dunia Sudah di Perbatasan Sejarah

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Kamis (27/10/2022) bahwa dirinya mungkin akan menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia

Editor: bakri
AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin 

MOSKWA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Kamis (27/10/2022) bahwa dirinya mungkin akan menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia, pada November mendatang.

“Rusia akan diwakili di pertemuan tingkat tinggi, itu sangat jelas.

Mungkin, saya juga akan hadir.

Saya akan memikirkannya,” kata Putin saat menghadiri konferensi pakar kebijakan internasional di Moskwa, Rusia.

KTT Kepala Negara dan Pemerintahan G20 ke-17 akan diselenggarakan pada 15-16 November 2022 di Bali.

Pada kesempatan yang sama, Putin juga mengeklaim bahwa perusahaan-perusahaan Rusia mengambil alih bisnis yang ditinggalkan oleh perusahaan-perusahaan lain dengan relatif mudah.

“Perusahaan-perusahaan kami mengambil alih dan memimpin bisnis-bisnis yang sebelumnya diyakini akan menghilang tanpa kehadiran (perusahaan-perusahaan) Barat hingga saat ini,” ungkap dia, sebagaimana dikutip VOA Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan seiring banyaknya perusahaan asal Amerika Serikat dan Eropa yang meninggalkan Rusia di tengah apa yang Moskwa sebut sebagai operasi militer khusus di Ukraina.

Sebelumnya, Rusia sempat mempertimbangkan pertemuan Purtin dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT G20 di Bali Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, Rusia akan siap mempertimbangkan pertemuan antara Presiden Putin dan Presiden Joe Biden di sela-sela KTT G20, tetapi jika tawaran itu dibuat.

Lavrov berkata demikian dalam program ‘60 Minutes’ di saluran berita televisi Rossiya-1.

"Kami telah mengatakan berkali-kali bahwa kami tidak pernah menolak untuk mengadakan pertemuan.

Jika tawaran diberikan, kami akan mempertimbangkannya," kata dia menjawab pertanyaan tentang prospek pertemuan semacam itu di sela-sela KTT G20.

Lavrov menyampaikan, jika semua orang berpikir bahwa sudah ada tanda kesiapan Biden untuk pertemuan dengan Putin seperti itu, tidak ada yang lain selain ucapan "kita lihat saja" sebagai respons.

Baca juga: TNI AL Siapkan 12 Kapal Perang Amankan KTT G20 di Bali, Kapal Perang Asing Diperbolehkan Datang

Baca juga: Sebanyak 143 Unit Mobil Listrik Merek Toyota Digunakan di KTT G20 yang Dihadiri 39 Kepala Negara

"Ini mungkin bagus untuk spekulasi analitis jurnalistik, tetapi tidak untuk politik nyata," ucap Lavrov, dikutip dari Kantor Berita Rusia, TASS.

Perbatasan sejarah

Di hari yang sama, kepada anggota Klub Diskusi Valdai, Putin mengatakan, bahwa puluhan tahun mendatang akan menjadi paling berbahaya sejak akhir Perang Dunia II.

"Di depan mungkin adalah dekade paling berbahaya, tidak dapat diprediksi dan sekaligus penting sejak akhir Perang Dunia Kedua," kata Putin sambil menuduh Barat berusaha mendominasi dunia.

Serangan di Ukraina dikatakannya hanyalah bagian dari pergeseran tektonik dari seluruh tatanan dunia.

"Periode sejarah dominasi Barat yang tak terbagi dalam urusan dunia akan segera berakhir.

Dunia unipolar menjadi sesuatu dari masa lalu.

Kita berada di perbatasan sejarah," imbuhnya.

Putin menambahkan bahwa Barat tidak mampu sendirian mengatur umat manusia, tetapi berusaha mati-matian untuk melakukannya.

"Kebanyakan orang di dunia tidak lagi mau menerimanya," menurut Putin.

Presiden berusia 70 tahun itu juga menyatakan, Moskwa sedang mencoba mempertahankan haknya untuk eksis dalam menghadapi upaya Barat menghancurkan Rusia.

"Rusia tidak menantang elite Barat, Rusia hanya berusaha mempertahankan haknya untuk eksis," ujar Putin. (kompas.com)

Baca juga: Cita Rasa KTT G20 di Bali Akan Berbeda dengan KTT G7 dan NATO di Eropa Tentang Perang Ukraina

Baca juga: Presiden Ukraina Sebut Rusia Penjajah, Putin Harus Dilarang Menghadiri KTT G20 di Bali

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved