Berita Banda Aceh
Rektor UIN Ar-Raniry Luncurkan Program Subuh Moderasi Beragama, Salah Satu Program Utama Kemenag RI
Kegiatan launching Subuh Moderasi Beragama menghadirkan penceramah Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr Fahmi Sofyan MA.
Penulis: Subur Dani | Editor: Mursal Ismail
Kegiatan launching Subuh Moderasi Beragama menghadirkan penceramah Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr Fahmi Sofyan MA.
SERAMBINEWA.COM, BANDA ACEH - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman MAg, meluncurkan program Subuh Moderasi Beragama di Mesjid Fathun Qarib, Jumat (28/10/2022).
Kegiatan launching Subuh Moderasi Beragama menghadirkan penceramah Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr Fahmi Sofyan MA.
Turut dihadiri para Wakil Rektor, Dekan, Kepala UPT Ma'had Al-Jami'ah, para Mahasantri Ma'had Al-Jamiah.
Rektor UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman MAg, dalam sambutannya mengatakan program moderasi beragama merupakan salah satu dari tujuh program prioritas Kementerian Agama RI yang diintegrasikan kepada seluruh institusi dan kelembagaan di bawah Kemenag.
"Program moderasi beragama merupakan salah satu program utama dari Kementerian Agama atau Kemenag RI.
Program ini dicetuskan tidak hanya dan tidak lain adalah bagaimana konsep Islam yang Rahmatan lil 'Alamin itu dapat diwujudkan dalam kehidupan keagamaan dan dalam kehidupan bernegara di republik ini," kata Mujiburrahman.
Baca juga: Abdul Manan Terpilih Sebagai Dosen Berprestasi UIN Ar-Raniry
Lebih lanjut, Mujiburrahman menjelaskan bahwa Islam yang moderat sebagai ruh Islam yang Rahmatan lil 'Alamin itu telah diakui dunia.
Model keberadaan Islam di Indonesia yang sejuk, santun ini menjadi contoh dan kemudian menjadi sesuatu yang terus ingin dilestarikan dan dikembangkan kepada seluruh masyarakat Muslim, termasuk mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Sedangkan Dr Fahmi Sofyan MA, berceramah dengan judul "etika menuntut ilmu dalam perspektif moderasi beragama".
Ia mengingatkan para mahasiswa jika ingin ilmunya berkah untuk meninggalkan debat, karena hakikatnya berilmu bukan untuk tujuan berdebat, untuk unggul, dan pamer.
"Ilmu bukan untuk berdebat, kata imam sya'rawi jangan engkau berdebat dengan orang bodoh, kenapa? karena dia akan menjadi musuhmu.
Berdebatlah dengan orang pintar karena dia akan menjadi temanmu," pesan Fahmi Sofyan.
Baca juga: Dosen UIN Ar-Raniry Ikut Program Pertukaran Tokoh Muda Muslim Australia-Indonesia
Fahmi Sofyan, mengingatkan jika ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan keberkahan, maka hormati dan tawadhu kepada gurumu. "Kalau kita ingin ilmu bermanfaat dan ilmu ingin berkah, datanglah dan dekati guru, lalu ambil ilmu dari dia," ujarnya.
Lebih lanjut, Fahmi Sofyan, mengingatkan mahasiswa bahwa unggul bukan hanya secara intelektual saja, namun juga harus unggul secara spritual.
"Unggul bukan otak saja, tapi unggul spritual kita, artinya bukan unggul intelektual saja, maka tuntutlah ilmu dengan dibarengi dengan akhlak," tutupnya. (*)
Baca juga: Kolaborasi dengan BRIN, Dosen UIN Ar-Raniry Teliti Tentang Dayah