Pilpres 2024
Ikut Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Sudah Komunikasi dengan Semua Parpol, Gabung sebelum Akhir Tahun
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik (parpol),
SERAMBINEWS.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik (parpol), dan tidak menutup kemungkinan pada akhir tahun ia sudah bergabung.
Penjelasan itu disampaikan oleh RK, sapaan akrabnya, menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan dirinya sudah bergabung dengan parpol pada Desember 2022 mendatang.
“Ya dalam pertimbangan di dua bulan ini insya Allah (bergabung di parpol), ucapnya, seperti dilaporkan jurnalis Kompas TV, Dipo Nur Bahagia, Sabtu (29/10/2022) malam.
Saat wartawan menanyakan, sudah berapa partai politik yang berkomunikasi dengan dirinya, Ridwan menyebut bahwa semua partai didekati.
“Semua partai juga dideketin, semua partai membuka komunikasi.”
Namun mengenai parpol mana yang nantinya akan menjadi tempat berlabuh Kang Emil, ia menyebut akan mempersiapkan selama dua bulan ini.
“Ya dua bulan ini kami siapkan.”
Mengenai peluang untuk dipilih menjadi bakal Calon Wakil Presiden RI, Ridwan Kamil hanya mengatakan dirinya sudah dua kali bertarung di perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada).
Oleh karena itu, mantan Walikota Bandung ini apa pun yang menjadi takdirnya, dirinya harus siap.
“Soal cawapres, saya udah dua kali ikut pilkada. Jjadi apapun takdirnya harus siap, termasuk siap tak jadi. Jangan anggap harus jadi,” tegasnya.
Baca juga: Survei Cawapres Melejit, Ridwan Kamil Pikir-pikir Masuk Golkar agar Bisa Ikut Pilpres 2024
Masih Kontemplasi Soal Parpol Mana yang Jadi Pilihan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempertimbangkan partai politik mana yang akan dipilihnya untuk bergabung.
"Hari ini kan masih kontemplasi, masih menimbang. Jadi mau berlabuh ke mana, masih belum diputuskan. Tapi secepatnya (diputuskan)," kata Ridwan Kamil di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menyebut bahwa ia bukan pemilik takdir yang bisa mengatur sejak awal soal ke partai politik mana ia akan berlabuh.
Menurut dia, pinangan oleh partai politik pun bisa saja terjadi di detik-detik terakhir.