Berita Banda Aceh

Pj Gubernur Sebut 3 Pilar Tingkatkan Investasi di Aceh, Ini Investasi yang Disepakati dalam AGASID

“Ada tiga pilar yang kita kombinasikan, yakni promosi, fasilitas investasi, dan Layanan Aftercare,” kata Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, di Banda Ac

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Mursal Ismail
IST
Achmad Marzuki, Pj Gubernur Aceh 

“Ada tiga pilar yang kita kombinasikan, yakni promosi, fasilitas investasi, dan Layanan Aftercare,” kata Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, di Banda Aceh, Senin (31/10/2022).

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh menyatakan menerapkan tiga pilar untuk menghadirkan dan meningkatkan investasi di Aceh.

“Ada tiga pilar yang kita kombinasikan, yakni promosi, fasilitas investasi, dan Layanan Aftercare,” kata Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, di Banda Aceh, Senin (31/10/2022).

Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato tertulis dibacakan Asisten II Setda Aceh, Mawardi, disela-sela membuka Aceh Gayo Sustainable Investment Dialogue (AGASID) 2022 yang berlangsung 30-31 Oktober 2022 di Banda Aceh.

Ia menjelaskan khusus bagi Aceh, keterlibatan swasta dalam membangun Aceh merupakan yang utama, disusul dengan upaya meningkatkan ekonomi serta mengurangi ketergantungan terhadap anggaran pusat. 

“Kita harus sepenuhnya memahami kebutuhan investor dan bekerja bersama menuju hubungan yang saling menguntungkan dengan menyediakan layanan investasi yang relevan dan tentunya beradaptasi dengan perubahan kebutuhan investor,” katanya.

Oleh karena itu pihaknya terus memasarkan Aceh sebagai tujuan investasi yang menarik dengan menawarkan berbagai jenis insentif investasi, program penjangkauan dan kegiatan pembangunan image dan persepsi.

Penyelenggaraan Business Matching yang merupakan bagian dari agenda Aceh Gayo Sustainable Investment Dialogue (AGASID) 2022 di Banda Aceh, Minggu (30/10/2022), berhasil menyepakati rencana investasi di sejumlah daerah di Aceh yang totalnya Rp 168,6 miliar.
Penyelenggaraan Business Matching yang merupakan bagian dari agenda Aceh Gayo Sustainable Investment Dialogue (AGASID) 2022 di Banda Aceh, Minggu (30/10/2022), berhasil menyepakati rencana investasi di sejumlah daerah di Aceh yang totalnya Rp 168,6 miliar. (For Serambinews.com)

Baca juga: Perkuat Investasi, Kepala BI Dorong Penambahan Industri Pengolahan di Aceh

Kemudian menghadirkan fasilitasi investasi yang mencakup semua kebijakan dan tindakan yang bertujuan untuk memudahkan investor dalam mendirikan, mengoperasikan, dan memperluas investasi di Aceh

“Fasilitasi Ini mencakup berbagai kegiatan seperti menyediakan aturan yang transparan dan dapat diprediksi, menetapkan prosedur administrasi yang efisien dan hubungan stakeholder yang efektif dan menawarkan berbagai jenis layanan investor,” katanya.

Selanjutnya memberikan layanan Aftercare untuk meningkatkan investasi dan dampaknya serta memperbaiki iklim investasi

“Layanan ini terdiri dari berbagai layanan yang saling berhubungan untuk mempertahankan investasi yang sudah ada, kemudian mendorong dan mempercepat reinvestasi dalam memaksimalkan dampak terhadap ekonomi loka,” katanya.

Pihaknya berkomitmen dan siap memberikan asistensi dan dukungan yang diperlukan kepada para investor yang berinvestasi di Aceh.

Ia menyebutkan Ekonomi Aceh pada triwulan II 2022 tumbuh 4,36 persen (year on year), tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 3,24 persen (year on year). 

Baca juga: Pj Gubernur Pacu Investasi untuk Bangkitkan Ekonomi Aceh

Kemudian pada triwulan II 2022, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)/investasi di wilayah Aceh terkontraksi sebesar 62,92 persen (year on year), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 105,46 persen ( year on year).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani, Menteri Investasi RI/Ketua BKPM, Bahlil Lahadalia diwakili Deputi Perencanaan BKPM, Indra Darmawan dan sejumlah bupati dan Wali Kota di Aceh.

Business Matching AGASID Sepakati Rencana Investasi di Aceh, Pabrik Minyak Goreng Hingga Pabrik Gula

Seperti diberitakan SErambinews.com sebelumnya, Penyelenggaraan Business Matching yang merupakan bagian dari agenda Aceh Gayo Sustainable Investment Dialogue (AGASID) 2022 di Banda Aceh pada 30 Oktober 2022, berhasil menyepakati rencana investasi.

Rencana investasi di sejumlah daerah di Aceh itu pun mencapai Rp168,6 miliar.

Plh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Marzuki, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Minggu (30/10/2022) atau seusai acara ini. 

Baca juga: Indonesia dan Korsel Pererat Hubungan Bilateral di Bidang Ekonomi, Perdagangan dan Investasi

“Alhamdulillah pada hari pertama pelaksanaan Business Matching AGASID 2022 di Banda Aceh telah ada MoU dengan sejumlah perusahaan yang berkomitmen untuk berinvestasi di Aceh,” kata Marzuki.  

Ia menjelaskan kegiatan pertemuan bisnis tersebut merupakan salah satu upaya memberikan kesempatan kepada investor berinvestasi di berbagai sektor ekonomi di seluruh kabupaten/kota di Aceh.

Ia mengatakan AGASID 2022 merupakan bagian dari dukungan penuh pemerintah dan kepala daerah di Aceh serta segenap jajaran dalam menyukseskan realisasi investasi serta mewujudkan Aceh sebagai tujuan destinasi investasi yang ramah dan nyaman. 

Tentunya dengan memfasilitasi debottlenecking investasi.

Marzuki menyebutk untuk sementara, investasi itu masing-masing berasal dari Yayasan Pintu Aceh yang berencana investasi di Kabupaten Nagan Raya dalam pembangunan pabrik minyak goreng di Kawasan Industri Terpau (KIT) Nagan Raya. 

 Totalnya Rp 111 miliar.

Selanjutnya Nusantara Group yang berencana investasi di Aceh Tengah dalam pembangunan pabrik gula pasir dengan total investasi Rp 16 miliar. '

Kemudian PT Haltraco Sarana Mulia dengan CV Jada Perkasa yang berinvestasi pada proyek pemprosesan Palm kernel Charcoal total investasi Rp 21,6 miliar.

Berikutnya Fuadi Alim dan Widiyanto Saputro, dengan rencana investasi pada sektor waste treatment facility dengan total investasi Rp 10 miliar. 

Selanjutnya Jada Persada dan Pemerintah Nagan Raya dalam proyek joint Production palm kernel charcoal, dengan total investasi Rp10 miliar.

Ia mengatakan dalam kegiatan tersebut ada empat sektor utama investasi yang ditawarkan, yakni Agroindustri, Pariwisata dan Kesehatan, Energi dan Mineral, dan Kawasan Ekonomi terbuka untuk investasi khususnya industri pengolahan dan industri halal.

Ia menambahkan pertemuan bisnis perlu menjadi kegiatan rutin baik di Aceh maupun luar Aceh, sehingga dapat menjadi motor penggerak dalam menjaring investasi nasional dan asing yang menghasilkan kesepakatan kerja sama bisnis yang real.

Ia juga mengatakan JAPNAS dan Bank Indonesia  perwakilan Aceh  berperan penting dalam menfasilitasi kegiatan bisnis yang berkelanjutan. (*)

 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved