Dukung Pengembangan Lokasi Wisata, Pj Bupati Aceh Utara Gelar Rapim di Kafe Gunung Salak
Kafe tersebut berada di Kilometer 27, Desa Alue Dua, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara yang merupakan salah satu lokasi wisata yang mulai...
Penulis: Jafaruddin | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Pj Bupati Aceh Utara Azwardi AP MSi pada Rabu (2/11/2022) pagi, menggelar rapat pimpinan dengan para asisten dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Aula Caffe One Fefenery, lokasi wisata kawasan Gunung Salak.
Kafe tersebut berada di Kilometer 27, Desa Alue Dua, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara yang merupakan salah satu lokasi wisata yang mulai ramai dikunjungi warga pada hari libur.
Rapat di lokasi wisata itu merupakan yang pertama kali diadakan Pj Bupati Aceh Utara Azwardi setelah dilantik pada 14 Juli 2022.
Boleh jadi, itu rapat perdana untuk pejabat Aceh Utara di lokasi wisata. Karena sebelumnya tidak tersampaikan informasinya kepada publik adanya kegiatan pejabat di lokasi wisata.
Dipilih lokasi rapim di kawasan tersebut untuk memajukan destinasi wisata Gunung Salak, sehingga akan berdampak pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik masyarakat sekitar Nisam Antara.
Selain itu juga memberi suasana baru yang begitu sejuk dan nyaman dengan panorama alam Nisam Antara yang indah, dalam mengikuti rapim.
“Tentunya juga akan ada PAD yang masuk ke Aceh Utara dengan perputaran uang di sana,” ujar Pj Bupati Aceh Utara Azwar di dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Rabu (2/11/2022).
Para pengusaha kafe, kata Pj Bupati Aceh Utara, juga akan lebih semangat dalam mengembangkan bisnisnya.
“Ini harus menjadi perhatian bagi pelaku usaha dan perbankan dalam berinvestasi,” kata Azwardi.
Masyarakat Aceh Utara bersama pemerintah patut mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah pegunungan ini yang mudah dijangkau.
Rapim di lokasi wisata juga menjadi bukti dukungan Pemkab Aceh Utara dalam pengembangan usaha masyarakat.
“Bukan hanya di sini saja, namun di lokasi Bantayan Seunuddon juga sangat nyaman menggelar berbagai diskusi dan sosialisasi, selain biaya murah dengan snack, makan hasil produk petani lokal,” ungkap Azwardi.
KM 27 Caffe One Refenery dari Lhokseumawe hanya butuh waktu 45 menit ini juga menjadi pertimbangan bagi penyelenggara acara.
“Ke depan pengembangan kawasan ini akan terus dipromosikan bahwa siapapun yang mengunjungi daerah ini berarti sudah memberi efek bagi pertumbuhan ekonomi pedalaman masyarakat Aceh Utara,” katanya.