Luar Negeri
Korea Utara Tembakkan Rudal, Untuk Kali Pertama Mendarat di Dekat Perairan Korea Selatan
Rudal tersebut mendarat di dekat Pulau Ulleungdo, Korea Selatan dan memicu alarm serangan udara di pulau tersebut.
SERAMBINEWS.COM - Rudal balistik jarak pendek kembali ditembakkan Korea Utara ke arah Korea Selatan.
Hal ini adalah untuk pertama kalinya yang dilakukan Korea Utara sejak Perang Korea.
Rudal tersebut mendarat di dekat Pulau Ulleungdo, Korea Selatan dan memicu alarm serangan udara di pulau tersebut.
Penduduk di Pulau Ulleungdo diminta untuk mengungsi dan mencari perlindungan.
Pyongyang menembakkan setidaknya tiga rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya,
Dikutip dari BBC, pihak berwenang Korea Selatan segera mengutuk peluncuran tersebut.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol telah mengadakan pertemuan Kabinet Keamanan Nasional.
Korea Utara menembakkan rudal tersebut sehari setelah Pyongyang memperingatkan Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk berhenti melakukan latihan militer bersama.
Pyongyang mengancam akan menindaklanjuti dengan langkah-langkah "kuat".
Baik pihak berwenang Korea Selatan maupun Jepang merekam rudal tersebut pada Rabu pagi, termasuk rudal yang telah menembus Garis Batas Utara.
Rudal itu jatuh di perairan internasional, sekitar 26km selatan perbatasan demarkasi maritim, 57km timur Kota Sokcho Korea Selatan dan 168km barat laut pulau Ulleungdo.
Baca juga: Iran Dukung Perang Ukraina, Rudal dan Drone Dalam Jumlah Besar Segera Dikirim Lagi ke Rusia
Dikecam Korea Selatan
Otoritas Korea Selatan mengatakan pada Rabu (2/11/2022), bahwa untuk "pertama kalinya" sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Korea Utara telah mendarat di selatan perbatasan laut yang disengketakan dan dekat dengan perairan teritorial Korea Selatan.
Direktur operasi untuk Kepala Gabungan Staf Korea Selatan, Kang Shin-chul, menyebut peluncuran rudal Korea Utara kali ini sangat tidak biasa dan tidak dapat diterima.
“Sebab, rudal jatuh di dekat perairan teritorial Korea Selatan di selatan Garis Batas Utara untuk pertama kalinya (sejak semenanjung Korea dibagi),” kata dia kepada wartawan, sebagaiman dikutip dari AFP.
Korea Selatan sebelumnya telah meminta kepada penduduk di Pulau Ulleungdo untuk mengungsi ke bunker setelah Korea Utara menembakkan tiga rudal balistik jarak pendek.
Kantor berita Yonhap News, melaporkan bahwa sebuah rudal menuju ke pulau Ulleungdo sebelum mendarat di laut lepas.
Pulau Ulleungdo adalah pulau yang terletak kurang lebih 130 km di sebelah timur daratan Korea Selatan.
Sebuah siaran peringatan serangan udara di televisi nasional Korea Selatan mengatakan kepada penduduk di Pulau Ulleungdo untuk mengungsi ke tempat perlindungan bawah tanah terdekat.
Pada 2019, Pulau Ulleungdo dilaporkan berpenduduk lebih dari 10.000 jiwa.
Baca juga: AS Pindahkan Rudal Patriot dari Saudi, Balas Pemangkasan Minyak oleh OPEC
Ancaman Nuklir Terselubung
Peluncuran rudal balistik Korea Utara terjadi setelah Pyongyang mengancam AS dan Korea Selatan yang melakukan latihan militer bersama.
Ancaman tersebut merupakan ancaman terselubung Korea Utara untuk menggunakan senjata nuklir mereka.
"Peluncuran rudal Korea Utara sangat tidak biasa dan tidak dapat diterima karena jatuh di dekat perairan teritorial Korea Selatan di selatan Garis Batas Utara untuk pertama kalinya," kata Direktur Operasi untuk Gabungan Korea Selatan, Kang Shin-chul, dikutip dari SCMP.
Militer Korea Selatan mengatakan, rudal dari berbagai jenis terbang menuju pantai timur dan barat semenanjung Korea, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Dalam pernyataan sebelumnya, Kepala Staf Gabungan mengatakan, setidaknya satu rudal mendarat di perairan internasional 26 kilometer selatan perbatasan laut timur Korea dan 167 kilometer barat laut pulau Ulleung Korea Selatan.
Kepala Staf Gabungan mengatakan, Korea Selatan tidak akan mentolerir provokasi Korea Utara dan akan dengan tegas menangani mereka dalam koordinasi yang erat dengan AS.
Dikatakannya, Korea Selatan telah meningkatkan postur pengawasannya di Korea Utara.
Permusuhan di semenanjung Korea telah memuncak dalam beberapa bulan terakhir, dengan Korea Utara menguji serangkaian rudal berkemampuan nuklir dan mengadopsi undang-undang yang mengizinkan penggunaan senjata nuklirnya secara pre-emptive dalam berbagai situasi.
Beberapa ahli masih meragukan Korea Utara dapat menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu dalam menghadapi pasukan AS dan Korea Selatan.
Korea Utara berargumen bahwa uji coba senjata baru-baru ini dimaksudkan untuk mengeluarkan peringatan kepada Washington dan Seoul, atas rangkaian latihan militer gabungan mereka yang dipandang sebagai latihan invasi.
Perlu diketahui, AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer bersama pada minggu ini, yang melibatkan setidaknya 240 pesawat tempur.
Baca juga: Tak Terapkan Qanun KTR, Beritakan Saja, Kadinkes: TPP ASN Bisa Dipotong 10 Persen
Baca juga: Siaran TV Analog di Aceh Dimatikan Per Hari Ini 2 November 2022, Segera Beralih ke TV Digital
Baca juga: Sempat Turun, Hari Ini Harga Emas Kembali Melonjak Tajam, Segini Harga Emas Antam Rabu (2/11/2022)
Tribunnews.com: Korea Utara Tembakkan Rudal ke Selatan untuk Pertama Kali sejak Perang Korea