Internasional
Pemimpin Partai Demokrat Kurdistan Iran Jadi Target Pembunuhan di Irak Bahas Demonstrasi Nasional
Mustafa Hijri, pemimpin Partai Demokrat Kurdistan Iran (KDPI ) bersembunyi di salah satu kawasan Irak seusai menjadi target pembunuhan.
Protes di Iran telah melanda seluruh negeri, bahkan telah melintasi garis etnis dan sektarian yang pertama di negara itu sejak penggulingan Shah pada 1979.
“Ini menjadi kebijakan Iran, baik di dalam Iran atau luar negeri untuk mengadu domba satu sama lain," jelasnya.
"Mereka berpikir jika negara-negara tetangga dan regional, dan orang-orang di dalamnya bersatu, pemerintah akan digulingkan,” kata Hijri kepada Arab News.
“Lihatlah Irak, di mana Iran memiliki peran yang berpengaruh, itu telah menciptakan perpecahan di dalam rumah Syiah," ujarnya.
"Kini partai-partai Syiah berselisih paham," tambahnya.
"Di Lebanon, telah menciptakan perpecahan antara Syiah dan Sunni dan di mana-mana bekerja pada pola ini," ungkapnya.
Konsensus umum memprovokasi perpecahan dalam negara yang sangat beragam seperti Iran telah memungkinkan rezim untuk membagi dan memerintah berbagai kelompok.
Baca juga: Pasukan Keamanan Iran Tangkap Pelajar Kurdi, Demonstrasi Kematian Mahsa Amini
“Anda tahu, di Iran, kecuali etnis Persia, termasuk Baloch dan Azeri dan Turki, pada kenyataannya, terpinggirkan dalam sistem terpusat ini," jelasnya.
"Bahasa negara-negara ini dilarang di sekolah-sekolah, sehingga diskriminasi terlihat jelas,” ujarnya.
"Rezim Iran memandang mereka sebagai musuh, seolah-olah ingin memecah belah negara, jadi rezim ingin memiskinkan mereka,” katanya.
Dia mengatakan kelompok etnis minoritas di Iran, Muslim Sunni.
Dikatakan, rezim Iran bermusuhan dengan Islam Sunni.
Disebutkan, penolakan dan represi ini membuat rakyat mengerti, semua harus bersatu dan kooperatif untuk menggulingkan rezim dan membebaskan diri sendiri.
“Di Tabriz dan Balochistan, mereka bernyanyi untuk mendukung Kurdistan, di Zahedan mereka bernyanyi mendukung Balochistan dan tampaknya kerja sama ini menjadi lebih kuat di dalam diri mereka,” ulasnya.
Membuat orang percaya pemberontakan apa pun akan mengarah pada perang saudara ala Suriah.