Internasional
Pemimpin Partai Demokrat Kurdistan Iran Jadi Target Pembunuhan di Irak Bahas Demonstrasi Nasional
Mustafa Hijri, pemimpin Partai Demokrat Kurdistan Iran (KDPI ) bersembunyi di salah satu kawasan Irak seusai menjadi target pembunuhan.
Ditambahkan, pihak-pihak yang bertikai terpecah di sepanjang garis etno-sektarian, tidak diragukan lagi akan membantu rezim mencegah perlawanan terpadu.
Baca juga: Taliban Bubarkan Demonstran Perempuan, Dukungan Aksi Protes Kematian Wanita Muda Kurdi
Jika, di sisi lain, banyak kelompok etnis-sektarian Iran, Persia, Azeri, Kurdi, Baloch, Arab, Turkmenistan, Syiah, Sunni, dan lainnya tetap bersatu melawan rezim.
Disebutkan, mereka dapat menggulingkan para mullah dalam revolusi gaya Tunisia., sebuah protes yang sedang berlangsung akan menimbulkan ancaman yang jauh lebih besar bagi teokrasi Iran.
Inilah salah satu alasan Hijri dan KDPI-nya bertekad mempertahankan sifat pemberontakan tanpa kekerasan.
“Protes damai akan lebih sah bagi dunia dan korban manusia akan lebih rendah bagi Kurdi jika Peshmerga tidak pergi dan terlibat memulai perang," tambahnya.
Namun demikian, wanita muda yang kematiannya di tangan polisi moral Iran memicu protes adalah orang Kurdi.
Sehingga, Provinsi Kurdi di Iran telah menyaksikan banyak demonstrasi paling serius dan meluas.
“Zhina, seorang gadis Saqizi, ditangkap di Teheran dengan tuduhan memperlihatkan rambutnya dan kemudian dibunuh,” kata Hijri, merujuk pada Mahsa Amini dengan nama Kurdi-nya.
“Setelah jenazahnya dikuburkan di Saqiz, Komite Hawkary meminta orang-orang Kurdi mogok dan tidak pergi bekerja untuk turun ke jalan, menentang rezim Iran," jelasnya.
Baca juga: Serangan Udara Iran Tewaskan 13 Warga Kurdi di Irak, Dituduh Terlibat Kerusuhan Bersenjata
“Semua orang menerima permintaan itu dan turun ke jalan dan meneriakkan menentang rezim Iran dan ini menyebar ke seluruh Iran," katanya.
"Saya dapat mengatakan, jika kita sebut sebagai revolusi atau pemberontakan, telah berlangsung selama lebih dari sebulan, dan berasal dari Kurdistan di Iran,” klaimnya.
Di atas semuanya, Hijriah ingin dunia memahami rakyat Iran membutuhkan dan menginginkan perubahan rezim, dan mereka ingin melakukannya sendiri tanpa intervensi militer asing.
“Slogan-slogan yang dilantunkan rakyat Iran sekarang adalah untuk menghapus Republik Islam Iran,” kata Hijri.
Dia menegaskan takyat Iran, setelah sekian lama mengalami penindasan, semuanya menyadari ingin mendapatkan hak-hak mereka.
Disebutkan, cara pertama dan satu-satunya, menyingkirkan Republik Islam Iran yang menghalangi ini.(*)