Berita Malaysia
Gadis Simpang Ulim Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia, Kerja di Salon dengan Pakaian Seksi
Ketua Sosialiasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA) Malaysia, Tgk Bukhari Ibrahim sedang mewawancarai kronologis seorang gadis asal Simpang Ulim, Kabupaten Ac
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Di salon tersebut, NZ di suruh pangkas rambut pelanggan, cat rambut hingga diperintahkan untuk mengenakan pakaian seksi ketika bekerja.
“Dia di suruh pakai celana pendek dan baju yukensi. Dia tidak mau karena dulu bersekolah di dayah, sehingga minta pulang” ujar Tgk Bukhari.
Kemudian NZ ini bukannya di pulangkan, melainkan dijual kembali kepada seorang majikan beretnis Tionghoa lainnya.
Berdasarkan informasi, NZ ini sudah berpindah-pindah majikan mulai dari majikan di Kuantan, Melaka, Muar, Batu Pahat, kembali ke Muar dan baru melarikan diri.
“Kerjanya bertukar-tukar, mulai dari salon terus asisten rumah tangga, kemudian salon dan rumah tangga, begitu seterusnya,” tambahnya.
Saat ini, sebut Tgk Bukhari, pihaknya meminta kepada L atau agen yang menangani NZ untuk segera menyerahkan paspor yang ditahan kepada Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.
“Kalau tidak diserahkan, pihak kami akan mengambil langkah tegas dengan berkoordinasi pihak berwenang,” tegasnya.
Korban NZ sekarang ini sudah berada dalam sebuah rumah tinggal di bawah perlindungan SUBA Malaysia.
Tgk Bukhari meminta kepada seluruh warga Aceh untuk berhati-hari terhadap orang-orang yang menawarkan pekerjaan apalagi direkrut melalui agen yang tidak resmi.
“Kami minta untuk berhati-hati agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” pungkasnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)