Berita Aceh Barat
Mama Muda Melahirkan di Ambulans Bikin Dewan Sidak Puskesmas Layung, Minta Pj Bupati Evaluasi Dinkes
"Seharusnya setiap shift ada pegawai satu orang yang bertanggung jawab, bukan tenaga lepas semua,” tandasnya.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Wakil Ketua DPRK Aceh Barat, Ramli, SE melakukan inspeksi mendadak (sidak), Kamis (3/11/2022), terkait pemberitaan ibu hamil yang melahirkan di dalam mobil ambulans akibat tidak adanya pelayanan di Puskesmas Layung, Kecamatan Bubon.
Dalam sidak tersebut, Ramli SE menjumpai para petugas dan Kepala Puskesmas Layung untuk mempertanyakan soal tanggung jawab pihak puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Terkait tidak adanya bidan yang menangani masalah persalinan, Ramli SE ikut menanyakan hal tersebut, karena ada sebagian pegawai diduga kurang punya tanggung jawab.
"Seharusnya setiap shift ada pegawai satu orang yang bertanggung jawab, bukan tenaga lepas semua,” tandasnya.
“Ini juga ada kaitan dengan pihak dinas yang tidak pernah mengawasi jalannya tanggung jawab di puskesmas," ungkap Ramli SE.
Dikatakannya, bahwa di puskesmas tersebut saat ini banyak terjadi kecolongan, terutama masalah petugasnya.
Baca juga: VIDEO - Viral, Seorang Ibu Melahirkan di Bus, Tenaga Medis Berlarian Bantu Selamatkan Bayi
Seharus puskesmas yang sudah ada rawat inap, maka dokternya harus ada 24 jam.
Menurut Ramli SE, dalam daftar shift piket yang ditetapkan oleh pihak puskesmas, tidak ada nama petugas yang statusnya PNS yang masuk.
“Harusnya dalam daftar shift piket harian itu wajib ada 1 PNS yang masuk daftar shift piket sebagai penanggung jawab,” urainya.
"Puskesmas ini bukan Puskesmas biasa, tetapi puskesmas rawat inap yang wajib ada petugas PNS yang standby 1x24 jam, jangan disuruh jaga sama petugas yang statusnya bakti dan THL," tegas Wakil Ketua DPRK.
Dalam sidak tersebut, Wakil Ketua DPRK Aceh Barat menemukan adanya rumah dinas yang beralih fungsi dan tidak ditempati.
"Kami di DPRK terus mengalokasikan dana untuk pembuatan gedung, sementara gedung yang dibangun tidak ditempati dan bahkan sudah dialih fungsi," sebutnya.
Baca juga: VIDEO Kisah Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak dan Berlumpur Sejauh 5 KM di Manokwari
Terkait hal tersebut, pihaknya akan menyampaikan temuan itu kepada Pj Bupati Aceh Barat untuk mengevaluasi Dinas Kesehatan.
Wakil Ketua DPRK juga meminta kepada Pj Bupati Aceh Barat untuk mengevaluasi Dinas Kesehatan beserta kepala dinasnya, karena untuk masalah tersebut yang berhak bertanggung jawab itu kepala dinas.
"Untuk temuan lain, nanti akan saya sampaikan dalam Pandangan Umum DPRK," pungkas Ramli SE.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Layung, Kecamatan Bubon, Irwan Putra kepada wartawan mengakui, bahwa pada Minggu (30/10/2022), memang piket yang bertugas di bidang kebidanan tidak ada di tempat.
Namun, ia mengklaim, ada bidan pengganti yang ikut mendampingi pasien dan membantu melahirkan dalam mobil saat dalam perjalanan, bernama Mawar.
“Tidak benar jika tak ada bidan, karena ada bidan pengganti pada hari Minggu itu, dan pengambil kebijakan ada di Dinas Kesehatan,” kata Irwan Putra.
Baca juga: Perjuangan Ibu Melahirkan 9 Bayi Kembar Sekaligus di Mali, Sempat Hampir Mati karena Kehabisan Darah
Piket memang tidak ada, akan tetapi ada bidan pengganti, jadi pasien tetap dalam pengawalan petugas saat itu yang ikut menemani pasien saat dibawa ke Puskesmas Cot Seumeureung.
Dikatakannya, yang mengatur bidan yang piket ada bagiannya yakni Pj Bagian Kebidanan, dan menyangkut dengan hal tersebut akan dievaluasi.
Disebutkan Irwan Putra, jumlah PNS di Puskesmas Layung saat ini berjumlah sekitar 41 orang dan non-PNS sebanyak 50 orang.(*)