Sembako
Dampak Banjir, Persediaan Bahan Pokok di Banda Aceh dan Aceh Besar Mulai Menipis, Harga Masih Normal
Stok bahan pokok yang telah menipis pada hari Minggu (5/11) ini, sebut UD Zainun, adalah telur ayam ras dan minyak goreng curah, karena tambahan pasok
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Persediaan kebutuhan pokok, berupa minyak goreng curah, telur ayam dan sayuran asal Sumut, mulai menipis di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar dan beberapa pasar tradisional di Kota Banda Aceh.
“Kendati stoknya sudah menipis, tapi harga barangnya masih normal,” kata pelaku usaha UD Zainun kepada Serambi, Minggu (6/11/2022) di Banda Aceh.
Stok bahan pokok yang telah menipis pada hari Minggu (5/11) ini, sebut UD Zainun, adalah telur ayam ras dan minyak goreng curah, karena tambahan pasokannya dari Sumut, sudah tiga hari tidak masuk, karena hambatan banjir di Aceh Tamiang, Langsa dan Aceh Timur.
Namun harganya masih normal, minyak goreng Rp 13.000/Kg dan telur ayam ras asal Sumut Rp 410.000/ikat (300 butir) atau Rp 44.000/lemping (30 butir).
• Brimob Polda Aceh Bantu Sembako kepada Korban Banjir Aceh Tamiang, Brimob Aramiah Siaga di Lokasi
Ia mengatakan, masyarakat di Aceh Besar dan Banda Aceh, tidak perlu resah dan khawatir dengan stok minyak goreng dan telur ayam yang sudah menipis.
Minggu pagi ini, laporan para sopir kepada, mobil tanki pengangkut minyak goreng curah sedang mengisi muatan minyak goreng sebanyak 52 ton dan truk pengangkut telur ayam ras sedang mengisi 1.000 an ikat, telur ayam ras ke dalam truk angkutan telur.
UD Zainun mengatakan, pihaknya berharap Senin (7/11) dan Selasa (8/11), tidak lagi terjadi hujan lebat di hulu sungai daerah Aceh Tamiang, Langsa dan Aceh Timur, sehingga permukaan air di Sungai dan badan jalan menurun, semua angkutan umum bisa melintas.
Irwan, pedagang sayuran Guha Tujoh, didampingi pekerjanya Azizir, di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar yang dimintai penjelasannya mengatakan, truk sayurnya yang berasal dari Brastagi Sumut, yang mengangkut sayuran seperti wortel, buncis, kol, tomat, bawang merah dari Sumut, tersangkut di jalan genangan air Aceh Tamiang dan Trumon, Aceh Selatan.
• Waspada Banjir, Bener Meriah Hingga Langsa Diprediksi Diguyur Hujan
Pada Rabu, ada 4 unit mobil angkut sayur dan ikan yang beroperasi. Dua unit mengakut sayuran mau menuju Pasar Induk Lambaro, dan dua unit lagi mengangkut ikan dari Banda Aceh ke Medan.
Keempat unit mobil tersebut sejak hari Rabu sampai Minggu ini, belum tiba ke tujuannya, karena tersangkut di lintasan banjir Aceh Tamiang.
“Muatan sayur dan ikan, dalam mobil karena sudah 3 sampai 4 hari tersangkut di lintasan banjir di lintas jalan nasional, kualitasnya mulai menurun. Apakah masih bisa di jual atau tidak, kami belum mendapat laporannya, dari para sopir,” pungkasnya.
Ia mengatakan, barang yang dijual pada Minggu ini, adalah sayuran yang masuk dari Bener Meriah, Aceh Tengah. Volume sayur yang masuk tidak banyak, khusus wortel stoknya, kentang dan beberpa jenis sayuran asal Brastagi/Tanah Karo Sumut, sudah habis.
“Ditunggu pasokan sayuran dari Brastagi, barangnya sampai kini belum masuk,” ujar Azizir.
Tapi untuk cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, kata Azizir, pekerja Toko Sayur Guha Tujoh, kata Azizir, pasokan barangnya banyak dari Blangkejren, Gayo Lues.
Harga jual eceran cabai merah sekitar Rp 30.000/Kg. Untuk cabai merah, Minggu (5/11) ada masuk kiriman sebanyak 20 goni dari pedagang pengumpul di Blangkejren.