Berita Lhokseumawe

Heboh Slot PPPK Guru Nonmuslim, Ketua PDPM Minta Pemko Lhokseumawe Cabut Usulan Formasi

Tenaga PPPK guru agama non muslim itu rencananya akan disebarkan pada sejumlah sekolah SD dan SMP dalam wilayah Kota Lhokseumawe.

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Taufik Hidayat
Dok Pribadi
Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Lhokseumawe Ns Rahmat Muhajir MKep. 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dalam dua hari terkahir ini, Kota Lhokseumawe digemparkan dengan sebuah pengumuman perekrutan tenaga PPPK di lingkungan Kota Lhokseumawe.

Dalam lampiran yang sudah viral sosial media dan whatsapp tersebut, terdapat slot PPPK guru nonmuslim hingga berjumlah 15 orang.

Menanggapi hal tersebut Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Lhokseumawe Ns Rahmat Muhajir MKep menyampaikan padangan tentang pendidikan agama di sekolah.

Ia menyebutkan, pendidikan agama di sekolah tentunya mengikuti agama yang dianut oleh mayoritas siswa.

“Jika mayoritas Islam, maka Pendidikan Agama Islam yang termuat di kurikulum sekolah. seperti halnya juga yang berlaku di daerah lain di Indonesia menjalankan pendidikan agama sesuai agama mayoritas dari siswa,” ungkap Rahmat Muhajir, kepada Serambinews.com, Minggu (6/11/2022).

Rahmat menerangkan, untuk mata pelajaran pendidikan agama bagi siswa non muslim di Kota Lhokseumawe selama ini sudah ada kebijakan alokasi jam pelajaran agama yang diatur oleh sekolah yang bekerjasama dengan guru agama dari phak gerjea, vihara dan lainnya.

Muhajir menambahkan, oleh sebab itu, tidaklah diperlukan guru PPPK non muslim di Kota Lhokseumawe yang mayoritas siswanya muslim.

“Kami Pemuda Muhammadiyah Lhokseumawe mengharapkan kepada Pemkot Lhokseumawe untuk mengupayakan penghapusan slot formasi PPPK Guru Agama Non Muslim tersebut,” pintanya.

Menurutnya, hal itu suatu kekeliruan atau kecolongan. “Jika itu benar dan pihak Pemkot harus segera mengklarifikasi dan dapat ditarik kembali usulannya atau disampaikan usulan keberatan ke Kementerian dan dievaluasi oleh pemerintah setempat,” jelasnya.

Rahmat juga mengatakan, hal itu bukanlah bentuk intoleransi, akan tetapi inilah yang seharusnya dilakukan dalam upaya menjaga kerukunan antar umat beragama.

Rahmat menambahkan, informasi itu ia peroleh dari social media dimana terkait adanya slot PPPK untuk guru agama non muslim di Kota Lhokseumawe mencapai 15 orang menjadi polemik di masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda.

Karena isu tenaga PPPK guru agama non muslim itu rencananya akan disebarkan pada sejumlah sekolah SD dan SMP dalam wilayah Kota Lhokseumawe.

Dilansir Serambinews.com, informasi tersebut dibeberkan oleh Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf pada pada kamis 3 November 2022.

Adapun tenaga guru agama non muslim di Pemko Lhokseumawe yaitu Ahli pertama guru agama Budha 1 orang (SDN 2 Banda Sakti, Ahli pertama guru agama Budha 1 orang (SDN 14 Banda Sakti), Ahli pertama guru agama Budha 1 orang (SMPN 1 Lhokseumawe).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved