Internasional
Imran Khan Hampir Terbunuh, Menteri Penerangan Pakistan Tuduhnya Menghasut Kekerasan
Menteri Penerangan Pakistan, Marriyum Aurangzeb menuduh mantan Perdana Menteri Imran Khan terus menghasut kekerasan.
SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Menteri Penerangan Pakistan, Marriyum Aurangzeb menuduh mantan Perdana Menteri Imran Khan terus menghasut kekerasan.
Tuduhan itu berdasarkan rencana partai politik Imran menyerukan protes nasional sebagai tanggapan atas penembakan dirinya.
Khan ditembak di kaki pada Kamis (2/11/2022) ketika melambaikan tangan kepada orang banyak dari sebuah truk kontainer saat memimpin pawai protes ke Islamabad dari Lahore.
Khan, pemimpin partai Tehreek-e-Insaf Pakistan (PT) dicopot dari jabatannya melalui mosi tidak percaya parlemen pada April 2022.
Sejak saat itu, dia sering mengatakan pemecatannya bagian dari konspirasi asing yang didukung AS.
Lawan Washington dan Khan, yang sekarang berkuasa, menyangkal klaim tersebut.
Sejak penembakan itu, Khan telah meminta pertanggungjawaban tiga pejabat.
Baca juga: Arab Saudi Kutuk Percobaan Pembunuhan Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan
Milai dari Perdana Menteri Shehbaz Sharif, Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah dan Direktur Jenderal Intelijen Antar-Layanan untuk kontra-intelijen Mayjen Faisal Naseer.
Namun, dia belum memberikan bukti untuk mendukung tuduhannya, yang oleh pemerintah dan militer digambarkan sebagai tidak berdasar dan tidak bertanggung jawab.
Partai Khan meminta pendukungnya memobilisasi di seluruh negeri untuk memprotes apa yang mereka katakan sebagai upaya pembunuhan.
Merek ajuga menuntut pengunduran diri Sharif, Menteri Penerangan Pakistan Marriyum Aurangzeb yang mengatakan mantan pemimpin itu menginginkan kekacauan di negara itu.
“Ini tidak masuk akal, sangat konyol,” katanya kepada Arab News dalam sebuah wawancara telepon pada Sabtu (5/11/2022).
“Bagaimana perdana menteri terhubung dengan insiden ini? tanyanya,
"Tuan Khan menghasut kekerasan di Pakistan dan menghasut kebencian di Pakistan,” tambahnya.
Baca juga: Partai Imran Khan Akan Terus Gelar Demonstrasi, Sampai Tuntutan Terpenuhi
Ketika serangan itu terjadi di Provinsi Punjab, yang diperintah oleh PTI, Aurangzeb mengatakan Khan memiliki semua yang dia butuhkan.
Mulai dari administrasi, polisi dan intelijen untuk melakukan penyelidikan.
Tetapi belum mengajukan laporan informasi pertama, yang merupakan langkah dalam proses hukum untuk memulai penyelidikan.
“Fakta sudah 48 jam sejak kejadian dan laporan FIR belum terdaftar di kantor polisi manapun di Punjab,” katanya.
Dia menambahkan jika mau, Khan bisa bertanya kepada lembaga internasional, seperti Inggris. Scotland Yard, untuk membantu penyelidikan.
Pemerintah Pakistan menyerukan penyelidikan segera setelah serangan itu, kata Aurangzeb.
Baca juga: Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan Protes Pemerintah, Kaki Ditembak Tiga Kali
"Saat kejadian, perdana menteri Pakistan menelepon Menteri Dalam Negeri dan segera meminta laporan awal dari sekretaris kepala Punjab dan IG (Inspektur Jenderal) di Punjab," katanya.
“Dan Menteri Dalam Negeri diperintahkan untuk memberikan semua bantuan kepada pemerintah Punjab untuk penyelidikan apapun yang mereka inginkan," ujarnya.
"Bahkan, untuk keamanan apapun yang mereka inginkan,” tambahnya.
Pada konferensi pers di Rumah Sakit Memorial Shaukat Khanum di Lahore pada Jumat (3/11/2022), Khan, duduk di kursi roda dengan kaki dibalut.
Khan mempertanyakan kemungkinan penyelidikan yang tidak memihak.
“Tiga orang membuat rencana itu,” katanya kepada wartawan, saat dia menyebut Sharif, Sanaullah dan Nasser.
“Sampai tiga orang ini mengundurkan diri, bagaimana bisa akan ada penyelidikan?” tanyanya.(*)