Kupi Beungoh

Masa Bodoh dengan Ketokohan

“dicari tokoh seni dan budayawan Aceh” untuk dua kategori, Mahkota Alam dan Tajul Alam.

Editor: Zaenal
facebook.com/akramazzahir
Said Akram, maestro kaligrafi kontemporer asal Aceh. 

Penting untuk diekspos bahwa, di MTQ-MTQ sebelumnya, yang menduduki kursi ketua dewan hakim golongan ini adalah lokomotifnya kaligrafi Indonesia saat ini, yakni Dr KH Didin Sirojudin.

Beliau adalah ownernya Pesantren Kaligrafi Alquran Lembaga Kaligrafi (Lemka) yang berpusat di Sukabumi Jawa Barat, dan kini telah berkembang dan punya cabang di 32 provinsi.

Beliau tercatat sebagai tokoh sentral kaligrafi indonesia sekarang ini selain dari beberapa panutan lainnya.

Barangkali sebab dari keseniorannya, Kemenag melihat jeli sehingga pada MTQN XXIX di Kalsel tahun 2022 yang baru saja lewat, beliau diposisikan pada jabatan lebih tinggi dan terhormat, yaitu sebagai pengawasnya dewan hakim.

Kedudukan yang sebelumnya beliau sandang, yaitu sebagai Ketua Dewan Hakim Cabang Khat Alquran Golongan Dekorasi dan Kontemporer, diamanahkan kepada saya.

Saya bertugas memimpin para anggota yang notabenenya para ahlinya kaligrafi Indonesia, mumpuni berkelas tinggi.

Lagi-lagi saya tak paham, kenapa saya ditunjuk menduduki kursi sang tokoh sentral di mata jamaah kaligrafi Indonesia berhaluan panjang, dari Sabang hingga Papua itu.

Kenapa beliau mengamanahkan jabatan itu kepada saya, untuk membawahi para pakar dan tokoh-tokoh kaligrafi Indonesia.

Tak salah benak saya kerap memunculkan tanya, apakah saya ini ikut termaktub dalam predikat tokoh juga..??

Karena ada juga orang yang suka menokohkan diri atau “melambung-lambung di awan” ketika disebut-sebut sebagai tokoh, meski hanya sebatas dalam grup WhatsApp.

Ahh.. tak penting itu. Saya tetaplah orang biasa, makhluk ciptaan Allah yang tak pantas bersikap sombong kepada sesama.

Baca juga: Tim Kaligrafi Aceh Cetak Sejarah, Wamenag Tutup MTQ Nasional 2022

Baca juga: Mengupas Prestasi Kaligrafi di Ajang MTQ - 30 Menit Bersama Tokoh

Hanya saya tak lupa dari apa yang diutarakan oleh sang lokomotif kaligrafi Nusantara, KH Didin Sirojuddin dalam sebuah group WA kaligrafer se-Nusantara, bunyinya kira-kira: “Mas Akram telah memberi warna kepada kaligrafi Indonesia.”

Pada kesempatan lain, beliau berkata dalam lafaz tulisannya tentang maestro kaligrafi di bumi Indonesia ini telah lahir empat gaya personal yang kemudian disebutkan dan diberi nama: Pirousi (untuk karya AD Pirous), Amani (untuk karya Amang Rahman), Akrami (untuk karya Said Akram) dan Syaifuli (untuk karya Syaiful Adnan).

Juga tersimpan baik apa yang pernah dituliskan oleh seorang kurator galeri nasional Indonesia alumnus eropa. Bunyinya kira-kira:

“Said Akram salah satu kontributor pengayaan kaligrafi Indonesia telah memberi warna kepada kaligrafi Indonesia sebagai pelukis kaligrafi generasi kedua Indonesia.”

Juga yang pernah disebutkan oleh almarhum kurator nasional dari ITB Bandung, Maman Noer: “Karya Akram original, berkarakter kuat tidak mengekor kepada para pendahulu.”

Kesimpulannya, masa bodoh dengan ketokohan.

Kita bicara karakter saja, sebab karakter itu mencerminkan identitas.

Apapun mazhabnya, karakter adalah penentunya.

Karakter karya dari para tokoh mazhab rata-rata memiliki sayap dan aura, dapat terbang dan hinggap dimanapun juga.

Ingat..!! Identitas dan karakter itu mahal om..!!

Akrami itu nama mazhab, salah satu mazhabnya kaligrafi di Indonesia yang berkarakter, karakternya Said Akram.

Itu bukan kata saya, tapi fatwa lisan plus tulisan dari lokomotif dan para kurator senirupanya Indonesia.

Paham kan..!?

*) PENULIS adalah Alumnus Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, Ketua Dewan Hakim Cabang Kaligrafi Golongan Dekorasi dan Kontemporer pada MTQN XXIX Tahun 2022 di Kalimantan Selatan.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel Kupi Beungoh Lainnya di SINI.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved