Internasional
Pejabat Kota Kherson Dibawah Pendudukan Rusia Mencoba Memulihkan Sebagian Aliran Listrik
Pejabat yang ditunjuk Rusia mulai mencoba memulihkan sebagian aliran listrik di Kota Kherson, Ukraina.
SERAMBINEWS.COM, KIEV - Pejabat yang ditunjuk Rusia mulai mencoba memulihkan sebagian aliran listrik di Kota Kherson, Ukraina.
Mereka menyebut sebagai serangan teroris Ukraina terhadap saluran listrik.
Kota selatan di yang dicaplok Moskow secara ilegal pada September 2022 terputus dari pasokan listrik dan air pada Minggu (6/11/2022) menyusul kerusakan pada tiga jaringan listrik.
Kirill Stremousov, Wakil Kepala Administrasi pro-Kremlin di Kherson, Senin (7/11/2022) mengatakan listrik dan konektivitas sedang dipulihkan sebagian di kota Kherson.
Dia mengatakan serangan pasukan Ukraina diduga menghantam jaringan listrik Berislav-Kakhovka.
Media pemerintah Rusia melaporkan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka juga telah dirusak oleh serangan udara Ukraina.
Baca juga: 1000 Tentara Rusia Ditambah Ke Kherson, Pertempuran Memanas di Ukraina Bagian Selatan
Dilansir AFP, pejabat Ukraina belum menanggapi tuduhan tersebut.
Stremousov telah berulang kali menyerukan warga sipil untuk mengungsi dari Kherson, wilayah yang terletak di tepi barat Sungai Dnieper.
Warga Kherson diminta mengungsi ke wilayah yang dikuasai Rusia di tepi timur untuk mengantisipasi serangan balasan besar Ukraina merebut kembali kota pelabuhan yang strategis itu.
Bulan lalu, Komando Operasi Selatan Ukraina melaporkan pasukan Rusia di Kherson sengaja mematikan listrik dan air serta merampas akses internet untuk memaksa warga mengungsi.
Puluhan ribu warga sipil telah meninggalkan ibukota regional setelah diperintahkan untuk mengungsi dari daerah itu pada Oktober 2022.
Hal itu untuk menghadapi serangan balasan Ukraina yang telah merebut kembali banyak pemukiman di wilayah tersebut.
Baca juga: Putin Resmi Deklarasi Caplok 4 Wilayah, Mulai dari Donetsk, Luhansk, Kherson, hingga Zaporizhzhia
Namun pada Senin (7/11/2022), pemerintah yang didirikan Rusia di wilayah itu mengumumkan akan menghentikan pergerakan kendaraan sipil melintasi Dnieper dengan feri air dan ponton.
Dengan alasan peningkatan bahaya militer dan ancaman terhadap warga sipil.
Sementara itu, di wilayah lain yang dicaplok, Donetsk, pejabat Rusia menuduh pasukan Ukraina menembaki ibu kota dengan peluncur roket HIMARS pada Senin (7/11/2022) pagi.