Internasional
Elon Musk Dapat Puluhan Ribu Petisi, Minta Ayatollah Ali Khamenei Dilarang dari Twitter
Pengguna Twitter telah meluncurkan petisi online yang menyerukan Elon Musk, melarang Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dari Twitter.
Beberapa pengguna lain meminta hal yang sama.
Khamenei terkenal karena menggunakan akun Twitter untuk menghasut kebencian, kekerasan, dan disinformasi.
Namun banyak akunnya dalam berbagai bahasa masih ada di platform.
Pada Januari 2021, sebuah akun yang ditautkan ke kantor pribadi Khamenei memposting "balas dendam."
Sebuah ancaman untuk mantan Presiden Donald Trump di bawah bayang-bayang serangan udara yang menjulang, yang di-retweet oleh salah satu akun pribadi Khamenei.
Baca juga: Resmi Beli Twitter $44 miliar: Ini 6 Rencana Besar Elon Musk ke Depan
Menyusul reaksi publik, Twitter menangguhkan akun yang memposting tweet tetapi bukan akun pribadi.
Dikatakan menangguhkan akun karena pelanggaran kebijakannya terhadap akun palsu.
“Pembenaran yang dilaporkan Twitter, mengapa akun itu ditutup tetapi tidak yang lain bukan hanya tidak meyakinkan, itu tidak masuk akal,” kata David Weinberg.
Direktur Washington untuk urusan internasional Liga Anti-Pencemaran Nama Baik yang berbasis di AS itu mengatakan kepada Arab News, Selasa (8/11/2022).
Dalam petisi tersebut, Schrader menegaskan setiap pemimpin yang melarang platform untuk warganya sendiri tidak boleh menggunakan platform itu sebagai alat mempromosikan antisemitisme.
Baca juga: Elon Musk Resmi Beli Twitter Rp 668 Triliun, Pecat Sejumlah Petinggi Termasuk CEO Parag Agrawal
Termasuk kekerasan, dan ekstremisme, terutama yang mengarah langsung ke kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah.
Lebih dari 27.000 orang telah menandatangani petisi pada saat artikel ini ditulis.(*)