Jadi Penyebab Banjir, Warga Minta Pemprov Aceh Diminta Normalisasi Krueng Panga

Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Masyarakat di kecamatan Panga kabupaten Aceh Jaya meminta pemerintah provinsi untuk melakukan normalisasi sungai di kawasan tersebut.

Pasalnya sejumlah titik Daerah Aliran Sungai (DAS) di kecamatan Panga saat ini sudah mengalami pendakalan akibat tumbuhan liar yang memenuhi badan sungai.

Seperti yang disampaikan Camat Panga Mawardi kepada Serambinews.com, saat melihat kondisi sungai yang dipenuhi enceng gondok dan kangkung serta beberapa jenis tumbuhan lainnya memenuhi badan sungai.

"Coba lihat sendiri kondisi sungai, aliran air sudah terhenti akibat dari banyaknya tumbuhan," ungkapnya.

Menurutnya, sungai Krueng Panga tersebut saat ini juga menjadi salah satu penyebab dari banjir yang sering melanda kecamatan itu saat intensitas hujan lebat melanda.

Dikarenakan pendangkalan, air yang seharusnya mengalir ke muara atau ke laut meluap ke pemukiman lantaran pendangkalan serta tertutupnya aliran sungai akibat dari banyaknya tumbuhan liar di badan sungai.

Dalam kesempatan tersebut, Mawardi berharap pemerintah Aceh dapat mendengarkan aspirasi masyarakat Panga, yang sudah sangat diresahkan akibat banjir yang penyebabnya lantaran pendangkalan sungai Panga. "Kami berharap ada respon dari pemerintah terkait keluhan masyarakat," tandasnya.

"Sungai ini sangat memerlukan normalisasi, agar tidak menjadi penyebab banjir dan DAS kembali lancar menuju ke muara.

Mawardi sendiri juga menyebutkan jika setelah bencana tsunami melanda Aceh khususnya Aceh Jaya pada 2004 silam baru ada satu kali normalisasi sungai Krueng Panga.

Krueng Panga sendiri saat ini juga menjadi salah satu sumber pencaharian masyarakat nelayan dalam mendapatkan ikan atau menuju ke laut lepas.

Sementara itu anggota DPRK Aceh Jaya Marwan Basyah menyebutkan jika dirinya sendiri sudah pernah menyuarakan agar normalisasi sungai dapat dilakukan.

Namun menurutnya, Sungai Krueng Panga tersebut merupakan kewenangan dari provinsi dan anggaran yang dibutuhkan tidak mampu di akomodasi oleh APBK.

"Kami juga berharap segera dilakukan normalisasi agar dampak banjir bagi masyarakat di kecamatan Panga dapat berkurang," tutupnya.(*)

Baca juga: Bocah Lhokseumawe Rela Bongkar Celengan, Tersentuh Usai Menyaksikan Penderitaan Korban Banjir