Kesaksian Sopir Ambulans yang Bawa Jenazah Brigadir J ke RS, Penuh Darah dan Wajah Ditutup Masker

Dalam kesaksiannya Ahmad menceritakan bagaimana awal dirinya diminta mengevakuasi jenazah Yosua.

Editor: Amirullah
Tangkap Layar YouTube Kompas TV, istimewa
Sopir ambulans, Ahmad Syahrul Ramadhan (kiri), dan Brigadir J (kanan). 

”Biasanya menjemput orang sakit Yang Mulia. Jarang disuruh jemput orang meninggal (jenazah) kecuali dari kepolisian,” ujarnya.


Setibanya di Duren Tiga, Ahmad melihat jenazah Brigadir Yosua berlumuran darah dengan wajah tertutup oleh masker berwarna hitam dan mengenakan kaos putih.

Ahmad melihat dada kiri Brigadir Yosua bolong akibat luka tembak. Ia pun meyakini ada luka tembak di badan Yosua.

"Tahu dari mana luka tembak?" tanya hakim.

"Ada bolongan di dada sebelah kiri kalau tidak salah Yang Mulia," jawab Ahmad.

Hakim juga sempat mengkonfirmasi posisi jenazah saat Ahmad pertama melihatnya.

Sopir ambulans, Ahmad Syahrul Ramadhan (kiri), dan Brigadir J (kanan).
Sopir ambulans, Ahmad Syahrul Ramadhan (kiri), dan Brigadir J (kanan). (Tangkap Layar YouTube Kompas TV, istimewa)

Menurut Ahmad, posisi Yosua dalam keadaan telentang dengan kaus yang sedikit terbuka.

"Masih pakai baju putih," ujar Ahmad. "Telentang, Yang Mulia," imbuhnya.

"Jenazah sudah di kantong?" tanya hakim.

"Belum. Masih tergeletak berlumuran darah yang mulia," jawab Ahmad.

Foto Yosua sempat ditunjukkan di ruang sidang. Posisinya sedang dalam posisi telentang.

Sementara di sekitarnya terlihat genangan darah.

"Wajahnya ditutupi masker?" tanya hakim lagi. "Iya," jawab Ahmad.

"Warna hitam seperti ini?" tanya hakim .

"Iya yang mulia," jawab Ahmad.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved