Pilpres 2024

Dua Kelompok Relawan di Jakarta Deklarasikan Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024, Catat Hasil Ini

Deklarasi untuk Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024 itu berlangsung di Batik Kuring, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022).

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Dua Kelompok Relawan di Jakarta Deklarasikan Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024, Catat Hasil Ini 

Dua Kelompok Relawan di Jakarta Deklarasikan Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024, Catat Hasil Ini

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk maju sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terus bermunculan.

Terbaru dua kelomok relawan di Jakarta, Relawan Pemuda Nasional Deklarasi Ganjar Pranowo (Pendekar) dan Barisan Ibu-Ibu Pendukung Ganjar Pranowo (Binar) mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo.

Deklarasi untuk Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024 itu berlangsung di Batik Kuring, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022).

Ketua Pendekar, Mandela Sinaga mengatakan dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai bentuk aspirasi mereka selaku kaum muda dan kaum perempuan.

"Agar Bapak Ganjar Pranowo segera dideklarasikan sebagai calon Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029," katanya, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.

Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo (For Serambinews)

Baca juga: Nasdem Pilih Capres Anies Baswedan, PDIP dan Golkar Masih Belum, Jokowi: Hati-hati, Jangan Sembrono

Saat ini, PDIP yang merupakan partai-nya Ganjar belum menentukan dan memberikan sinyal kuat kepada Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk maju di Pilpres 2024.

Bahkan, PDIP melarang keras para kadernya untuk berbicara soal calon presiden maupun wakil calon presiden sebelum ada keputusan dari Megawati Soekarnoputri.

Hal ini terkait Ganjar yang dijatuhkan sanksi karena pernyataanya yang siap maju sebagai capres.

Dari isu yang menyeruak, PDIP baru akan mengumumkan nama calon presiden pada Juni 2023 mendatang.

Baca juga: Jokowi Tak Akan Datang ke Acara HUT NasDem, Padahal Datang ke Ultah Perindo dan Golkar

Menurut Mandela, Ganjar telah melakukan revolusi mental birokrat dengan menanamkan pola pikir bahwa aparatur pemerintahan merupakan pelayan rakyat.

"Hal ini terbukti ampuh untuk menelurkan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan yang pro rakyat," sebutnya.

Sementara itu, Koordinator Binar, Triweka Rinanti menjelaskan, Ganjar juga dianggap aktif dalam pembelaan hak perempuan.

Triweka juga beranggapan banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan penanganan stunting serta pencegahan nikah di usia anak.

"Melihat kemampuan dan prestasi selama memimpin Jawa Tengah, tidak ada alasan bagi kami ibu-ibu ini untuk tidak mendukung ganjar," pungkasnya.

Jokowi: Jangan Sembrono Tentukan Capres dan Cawapres

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan seluruh partai politik agar berhati-hati dalam menentukan capres  dan cawapres.

Menurut Jokowi, capres dan cawapres yang terpilih nantinya akan memimpin Indonesia dengan demografi penduduk lebih dari 270 juta, yang saat ini berada dalam kondisi tantangan global.

“Memang harus hati-hati, hati-hati, loh, menakhodai 270 juta lebih rakyat Indonesia. Kenapa selalu saya ulang-ulang? Memang harus hati-hati. Jangan sembrono,” ujar Presiden dalam keterangan resminya, Senin (7/11/2022).

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan bahwa pasangan capres dan cawapres itu disiapkan oleh partai politik atau gabungan partai politik, sebelum dipilih oleh rakyat.

Oleh karena itu, peran partai politik dalam menentukan pasangan capres dan cawapres sangatlah penting.

Baca juga: Puan Maharani Sandang Gelar Doktor Honoris Causa, Ganjar Pranowo: Semoga jadi Penambah Semangat

“Saya ulang ya, bahwa yang namanya capres, cawapres, itu disiapkan oleh partai atau gabungan partai. Nanti yang pilih rakyat, bukan saya. Partai atau gabungan partai, yang milih rakyat, sehingga sekali lagi, hati-hati memilih capres dan cawapres,” imbuhnya.

Presiden juga berpesan agar partai-partai politik mempertimbangkan waktu yang tepat dalam mengumumkan capres dan cawapres.

Presiden meminta partai politik untuk menjaga situasi kondusif politik, terutama di tengah keadaan global yang tidak menentu.

“Pemilunya sudah tinggal Februari 2024, awal loh berarti, tinggal setahun praktis, iya kan? Tetapi menjaga kondusivitas politik, karena tidak terdukung oleh keadaan global itu yang harus kita tahu semuanya, hati-hati. Keadaan ini tidak sedang normal-normal saja,” ungkapnya.

Pengamat: Jokowi Lebih Condong Usung Ganjar

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, pernyataan Presiden Joko Widodo soal sosok calon presiden (capres) merupakan kode keras dari orang nomor satu di RI itu untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Dibanding nama Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang juga digadang-gadang sebagai kandidat capres terkuat, Ari menilai, sosok Ganjar paling mungkin mendapat dukungan dari Jokowi.

"Jika kita membedah DNA linearitas pernyataan Jokowi dengan tiga capres itu, saya menerjemahkan keinginan Jokowi tentang sosok pelanjutnya ada pada Ganjar Pranowo," kata Ari kepada Kompas.com, Senin (7/11/2022).

Menurut Ari, chemistry atau kedekatan yang terbentuk antara Jokowi dengan Ganjar bersifat natural. Keduanya berada di bawah payung yang sama, PDI Perjuangan.

Sementara, dengan Prabowo, kedekatan Jokowi baru terbangun setelah Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

Prabowo awalnya berseberangan dan menganggap remeh kemampuan mantan Wali Kota Solo itu.

Namun, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut berbalik arah begitu memuja Jokowi usai didapuk menjadi Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.

Berbeda dengan Anies, lanjut Ari, Jokowi tampak mengambil jarak. Ini terbukti salah satunya ketika Jokowi mencopot Anies dari kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Kabinet Indonesia Maju pada 2016 lalu.

"Jokowi bertipe kerja, dia tidak suka berbasa-basi apalagi memilin kata. Dengan Ganjar dia seide dan seirama," ucap Ari.

Lebih lanjut, Ari menduga, pernyataan Jokowi agar sosok capres diumumkan tidak terlalu lama sebetulnya ingin mengingatkan PDI-P dan Koalisi Indonesia Bersatu (koalisi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional atau PAN dan Partai Persatuan Pembangunan atau PPP) agar segera mendeklarasikan Ganjar sebagai capres.

Jokowi dinilai khawatir, Anies dan Prabowo yang sudah mengumumkan kesiapannya maju capres tidak diimbangi gerak cepat dari partai-partai yang hendak mendukung Ganjar.

"Jokowi tidak ingin momentum 'eranya Ganjar' tidak ditangkap dengan jeli oleh PDI-P dan KIB," kata dosen Universitas Indonesia itu.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkap sejumlah kriteria capres yang menurutnya mumpuni untuk menghadapi kondisi sosial ekonomi Indonesia.

Jokowi mengatakan, tokoh yang akan menggantikannya itu harus memiliki jam terbang tinggi dan saling melengkapi.

"Ke depan itu memerlukan pemimpin yang mau tidak hanya ngerti makro, bukan hanya ngerti mikronya juga harus ngerti, tetapi memang harus mampu bekerja lebih detail, menguasai data dan lapangan, kemudian memutuskan," kata Jokowi dalam wawancara khusus dikutip Kompas.id, Minggu (6/11/2022).

Jokowi sadar bahwa kewenangan memutuskan sosok capres ada di tangan partai politik. Namun, dia berharap parpol tidak terlalu lama mengambil langkah.

"Yang paling penting kalau saya ya...Memang harus hati-hati dalam memutuskan calon, tapi juga jangan terlalu lama, sehingga rakyat nanti bisa menilai," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved