Internasional
Menteri Teknologi Informasi Arab Saudi Sebut Dunia Butuh Pendekatan Baru Hadapi Ancaman Siber
Ancaman serangan siber di Dunia Maya yang terus meluas telah membuat dunia khawatir atas berbagai informasi rahasia yang disimpan.
SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Ancaman serangan siber di Dunia Maya yang terus meluas telah membuat dunia khawatir atas berbagai informasi rahasia yang disimpan.
"Dunia membutuhkan pendekatan baru untuk melindungi diri dari ancaman siber," kata Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi, Abdullah Al-Swaha.
Dia menyampaikan hal itu dalam Forum Keamanan Siber Global di Riyadh, Arab Saudi pada Rabu (9/11/2022).
Abdullah Al-Swaha mengatakan suaranya untuk menyerukan reformasi dalam menghadapi meningkatnya ancaman peretas dan teknologi yang berkembang pesat.
Dia mencontohkan, seperti AI atau intelijen buatan dan komputer kuantum, yang berpotensi menumbangkan bahkan keamanan siber terbaik yang tersedia saat ini.
Dia mengatakan Kerajaan telah naik ke tempat kedua secara global dalam peringkatnya untuk keamanan siber.
Baca juga: Gara-Gara Serangan Siber Besar-Besaran, Albania Putuskan Hubungan Dengan Iran
Tetapi, Al-Swaha mengatakan perbaikan harus terus dilakukan untuk mempertahankan posisi itu.
“Kita perlu beralih dari TI konvensional untuk mengamankan semuanya,” katanya.
Bahaya yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi ditandai di panel lain oleh fisikawan teoretis Michio Kaku.
Kaku mengatakan komputer dalam waktu dekat akan membuat perangkat modern tampak tidak lebih dari sempoa atau alat hitung China.
Dia menyerukan pendidikan untuk menangani kecerdasan buatan dan komputer kuantum, dan memperingatkan beberapa program AI sudah bisa meniru perilaku manusia.
“Kita membutuhkan kuantum untuk melawan kuantum," ujarnya.
Baca juga: Ancam Keamanan Nasional, China Tuduh Amerika Serikat Dalang dari Puluhan Ribu Serangan Siber
"Kita harus memikirkan kembali semuanya," tambahnya.
"Kami sebenarnya akan menjadi usang ketika komputer kuantum diluncurkan,” jelasnya.
“Dulu orang mengatakan tidak mungkin membuat komputer kuantum yang dapat bersaing dengan superkomputer digital," ungkapnya.