Breaking News

Pencegahan Stunting

Kenali Stunting Sejak Dini dan Cara Mencegahnya

dr Sulasmi menjelaskan, kasus stunting terjadi karena sewaktu  hamil, sang ibu kekurangan asupan gizi.

FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Aceh, dr Sulasmi, MHSM 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Aceh, dr Sulasmi, MHSM, menjelaskan anak stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangan gizi kronis dan infeksi yang berulang.

"Tandanya panjang anak atau tinggi badannya itu berada di bawah standar. Kalau dibilang stunting itu pendek, yang pendek itu stunting," kata Sulasmi, Jumat (4/11/2022).

dr Sulasmi menjelaskan, kasus stunting terjadi karena sewaktu  hamil, sang ibu kekurangan asupan gizi.

Sehingga anak yang dilahirkannya juga tidak cukup gizi dan mengalami stunting.

Baca juga: Semua Pihak Harus Terlibat dalam Pencegahan Stunting

Ia menjelaskan, berbicara stunting bukan hanya soal tinggi dan panjang badan sang anak, akan tetapi juga otaknya atau kognitifnya diperlu diperhatikan secara baik.

dr Sulasmi menjelaskan, stunting pada anak bisa dicegah dengan memperbaiki asupan gizi yang bagus.

Selain itu, ada dua pencegahan yang perlu dilakukan yaitu intervensi sensitif dan spesifik.

Menurutnya, intervensi spesifik itu khusus dilakukan oleh pihak kesehatan sedangkan yang sensitif dilakukan pihak di luar kesehatan.

Baca juga: Pencegahan Stunting Perlu Aksi Bersama

"Intervensi spesifik kita mulai dari remaja putri di tingkat SMP dan SMA. Mereka dikasih tablet tambah darah atau Fe. Seperti kemarin ada aksi bergizi, semua remaja putri SMP, SMA, madrasah, hingga dayah kita berikan tablet Fe. Sedangkan intervensi sensitif itu dilakukan oleh Dinas Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Pendidikan di PAUD-nya kemudian juga PUPR untuk sanitasinya," jelasnya.

Pemberian tablet Fe kepada remaja putri karena mereka adalah calon-calon ibu di masa mendatang. Mereka tidak boleh pucat, lelah, lesu, dan loyo.

Sehingga kelak mereka menjadi calon ibu yang bersih dari anemia dan saat melahirkan anaknya tidak stunting.

"Kemudian pada saat dia hamil nanti, ibu hamil itu harus periksa kehamilan. Kalau dulu empat kali dalam sembilan bulan, sekarang enam kali selama kehamilan," ujarnya.

Di mana sang ibu tersebut diwajibkan dua kali melakukan pemeriksaan ke dokter, dua kali dia harus pakai USG, sehingga dia tahu apakah letak lintang, letak sungsang, apakah anaknya cacat. Semua bisa diketahui dari USG.

Baca juga: Ini Penyebab Tingginya Angka Stunting di Aceh

Sulasmi mengatakan, tablet tambah darah juga diberikan kepada ibu hamil.

Jika pada remaja putri wajib minum satu kali satu tablet seminggu, untuk ibu hamil minumnya satu kali satu tablet setiap hari selama 90 hari minimal.

"Lebih boleh, kurang jangan. Jadi yang remaja tadi seminggu sekali satu tablet sepanjang tahun 52 tablet. Semua itu untuk mencegah anak-anak yang stunting," ujar dr Sulasmi, MHSM. (*)

Artikel ini kerjasama antara Serambinews.com dan Dinas Kesehatan Aceh

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved