Berita Aceh Tamiang
Tujuh Desa Lagi Masih Terisolasi akibat Banjir Aceh Tamiang
Banjir di Kabupaten Aceh Tamiang sebagian besar telah surut, terutama kawasan hulu dan tengah
KARANG BARU - Banjir di Kabupaten Aceh Tamiang sebagian besar telah surut, terutama kawasan hulu dan tengah.
Namun, sebaliknya di kawasan hilir dan pesisir masih tergenang.
Bahkan, tujuh desa masih terisolasi.
Juru Bicara Pemkab Aceh Tamiang Agusliayana Devita, yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat (11/2/2022), mengatakan, banjir kali ini berlangsung sangat lama dari biasanya.
Di daerah hulu seperti Kecamatan Tenggulun dan daerah tengah seperti Karang Baru dan Kuala Simpang telah surut.
“Di daerah hilir Kecamatan Bendahara, Banda Mulia, dan Seruway masih tergenang.
Ada tujuh desa yang terisolasi, harus ditembus dengan perahu,” kata Devita.
Tiga kecamatan itu berada di pesisir, berbatasan dengan laut.
Sungai (Krueng) Tamiang melintasi kecamatan tersebut dengan muara berada di Kecamatan Bendahara.
Sungai Tamiang meluap pada 31 Oktober 2022 karena mengalami kenaikan debit air setelah diguyur hujan deras berhari-hari.
Devita mengatakan, meski ketinggian air mencapai 1 meter, warga di tujuh desa itu belum mengungsi.
Mereka bertahan lantaran rumah mereka umumnya rumah panggung.
Baca juga: 17 Kampung Masih Terisolir, Banjir Tamiang Masuki Hari Ke-11
Baca juga: Kacabdin Bireuen Serahkan Bantuan dari Siswa dan Guru untuk Korban Banjir di Aceh Tamiang
Devita menyebutkan, 60 persen rumah di kawasan pesisir berkonstruksi rumah panggung.
“Kawasan itu memang rawan banjir, tidak hanya luapan sungai, tetapi juga banjir rob,” kata Devita.
Meskipun tidak mengungsi, warga kesulitan memenuhi kebutuhan pangan.