Internasional
Qatar dan Kuwait Siap Beri Bantuan ke Afghanistan Triliunan Rupiah
Dua negara kaya di Timur Tengah, Qatar dan Kuwait siap memberi memberikan bantuan ke Afghanistan sebesar triliunan rupiah.
SERAMBINEWS.COM, LONDON - Dua negara kaya di Timur Tengah, Qatar dan Kuwait siap memberi memberikan bantuan ke Afghanistan sebesar triliunan rupiah.
Perwakilan Tetap PBB untuk Qatar Sheikha Alia Ahmed bin Saif Al-Thani mengatakan telah melakukan upaya diplomatik dan politik jangka panjang untuk memfasilitasi negosiasi.
Khususnya, antara pihak lokal dan internasional untuk mengakhiri perang di Afghanistan, lansir Qatar News Agency, Minggu (13/11/2022).
Upaya Qatar menghasilkan deklarasi bersama antara AS dan Taliban pada Februari 2020.
Sheikha Alia juga mencatat Acara Penjanjian Tingkat Tinggi untuk Krisis Kemanusiaan di Afghanistan.
Di mana Qatar menjanjikan $25 juta kepada rakyat Afghanistan sebagai bagian dari rencana bantuan kemanusiaan.
Baca juga: Arab Saudi Siap Salurkan Bantuan Makanan ke Afghanistan, Atasi Ancaman Kelaparan
Dia mengatakan Qatar telah menjadikan perdamaian dan pembangunan sebagai prioritas keterlibatan pascaperang di Afghanistan.
Khususnya masalah pemberdayaan perempuan dan anak perempuan.
Seperti Yayasan Pendidikan di Atas Semua Qatar, yang membantu 250 siswa Afghanistan, setengahnya perempuan untuk melanjutkan pendidikan.
Dikatakan, Qatar akan selalu bekerja untuk stabilitas dan kemakmuran Afghanistan.
Dia mendesak tindakan kolektif untuk mencegah Afghanistan menjadi contoh kegagalan komunitas internasional.
Sementara itu, Perwakilan Tetap PBB untuk Kuwait Bader Al-Daihani mengatakan akan terus mendukung Afghanistan.
Tetapi, melalui koordinasi dan kerjasama dengan organisasi bantuan internasional.
Baca juga: Taliban Rayakan Ulang Tahun Pertama Penarikan Seluruh Pasukan Asing dari Afghanistan
Apalagi, saat ini, segera datangn musim dingin dan implikasinya terhadap ketahanan pangan di negara tersebut, Kantor Berita Kuwait melaporkan .
“Sejak Agustus 2021, selama berminggu-minggu, Kuwait bekerja dan bekerja sama dengan berbagai negara untuk evakuasi sekitar 15.000 orang dari 32 negara," ujanrya.