Asrizal Minta TAPA dan DPRA Tuntaskan Masalah Banjir di Tamiang: Terjadi Tiap Tahun dan Makin Parah

Anggota DPRA Fraksi PAN ini menilai, penanganan banjir di Aceh Tamiang tidak bisa dilakukan secara parsial.

Editor: Amirullah
DOK ASRIZAL H ASNAWI
Anggota DPRA, Asrizal H Asnawi, didampingi warga dan Datok Penghulu Rantau Pakam, Ruslan, meninjau bibir sungai yang semakin lebar akibat banjir, Minggu (13/11/2022). 

"Kalau kita peduli dengan masyarakat, saya kira anggaran itu tidak besar. Legislatif dan eksekutif harus mau mengalokasikan anggaran itu agar masyarakat kita tidak selalu menjadi korban atas buruhknya infrastruktur sungai," kata Ketua DPC PAN Aceh Tamiang, ini.

KERUSAKAN tanggul di wilayah hilir Aceh Tamiang semakin parah akibat banjir besar yang menerjang kabupaten itu sejak 31 Oktober 2022 lalu.

Bila tidak ada penanganan serius, ke depan Aceh Tamiang akan menghadapi ancaman banjir yang lebih parah lagi.

Hal itu diungkapkan Anggota DPRA, Asrizal H Asnawi, usai meninjau dampak banjir di sejumlah daerah hilir Aceh Tamiang pada Minggu (13/11/2022).

Kekhawatiran tersebut tidak terlepas dari kondisi dua tanggul yang sudah jebol akibat hantaman banjir.

Dua tanggul ini terletak di Kemukiman Bendahara Hilir dan Kemukiman Tengah, Kecamatan Bendahara.

"Banjir yang terjadi sejak 31 Oktober 2022 lalu, sampai hari ini (kemarin-red) belum juga surut.  Banjir itu mengakibatkan dua tanggul jebol, sehingga 30 kampung di Kecamatan Bendahara terendam," kata Asrizal, kemarin.

Kerusakan itu membuat fungsi tanggul sebagai benteng utama penahan debit air sungai tidak berjalan dengan baik.

Dari amatannya di lokasi, luapan air sungai sudah lebih tinggi dari tanggul sehingga air masuk ke permukiman dengan deras.

"Kemukiman Bendahara Hilir dan Kemukiman Tengah merupakan daerah terlama terendam banjir karena air dari hulu sungai Tamiang bermuara ke pesisir daerah ini," jelas dia.

Dampak yang ditimbulkan bukan hanya sosial, tapi juga persoalan ekonomi juga tidak kalah parah.

Setiap banjir, sawah milik masyarakat yang merupakan penopang perekonomian daerah ini rusak.

Baca juga: Curah Hujan Masih Tinggi, Polda Aceh Imbau Warga Waspada, Kabid Humas: 135 KK Masih Terdampak Banjir

Baca juga: Polisi Siaga di Lokasi Banjir, Polda Aceh: Ratusan KK di Aceh Tamiang dan Aceh Selatan Terdampak

Mirisnya, kondisi tersebut sudah dialami masyarakat dalam dua tahun terakhir atau sejak sheet pile di Rantau Pakam, roboh.

"Masyarakat Kemukiman Bendahara Hilir sudah empat kali menanam padi, tapi sekali pun belum pernah panen. Setiap mau panen selalu dihantam banjir. Untuk Oktober ini saja sudah empat kali kena banjir, ini harus ada solusi," harapnya.

Anggota DPRA Fraksi PAN ini menilai, penanganan banjir di Aceh Tamiang tidak bisa dilakukan secara parsial.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved