Berita Aceh Tenggara
Ikan Mas & Mujair di Aceh Tenggara Diserang Penyakit, Anggota DPRA Minta DKP Aceh Bantu Pembudidaya
Berdasarkan laporan dari pembudidaya, sekitar lebih dari 80 persen tambak ikan mas dan mujair di Kabupaten Aceh Tenggara gagal panen alias mati.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Berdasarkan laporan dari pembudidaya, sekitar lebih dari 80 persen tambak ikan mas dan mujair di Kabupaten Aceh Tenggara gagal panen alias mati.
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRA, Nurdiansyah Alasta, meminta Pemerintah Aceh melalui Dinas Kelautan dan Perikanan atau DKP Aceh segera membantu petani budidaya ikan mas dan mujair di Aceh Tenggara yang diserang penyakit hingga sebagian besar mati.
Berdasarkan laporan dari pembudidaya, sekitar lebih dari 80 persen tambak ikan mas dan mujair di Kabupaten Aceh Tenggara gagal panen alias mati.
Gagal panen disebabkan oleh serangan penyakit yang membuat sebagian besar ikan di tambak mati tiba-tiba.
"Dari laporan warga, gagal panen disebabkan oleh matinya ikan-ikan di tambak disebabkan oleh serangan jenis penyakit yang masih belum diketahui, setelah musibah banjir kemarin.
Kami meminta Pemerintah Aceh melalui Dinas Kelautan dan Perikanan untuk menangani hal ini," kata Anggota DPRA asal Aceh Tenggara dan Gayo Lues ini, Senin (14/11/2022).
Baca juga: Harga Udang Vaname Terjun Bebas, Petani Tambak di Banda Aceh Terancam Gulung Tikar
Petani tambak ikan yang mengalami gagal panen berada di wilayah kecamatan Lawe Bulan, Darul Hasanah, Deleng Pokhisen, dan lokasi lain di sekitarnya.
Nurdiansyah yang juga anggota Komisi II DPRA ini menjelaskan bahwa sektor budidaya perikanan air tawar adalah salah satu penopang ekonomi masyarakat Aceh Tenggara.
Oleh karena itu, Pemerintah Aceh perlu segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini dan dapat memberikan bantuan akibat musibah ini.
"Perikanan ikan air tawar adalah salah satu sektor penopang ekonomi masyarakat di Aceh Tenggara. Masyarakat juga bergantung pada produksi ikan air tawar sebagai usaha dan konsumsi rumah tangga. Maka perlu segera dicari solusi atas gagal panen ini, agar dampaknya tidak meluas," pungkas Nurdiansyah. (*)
Baca juga: Dampak Banjir, Petani Tambak Udang dan Budidaya Ikan di Lhokseumawe Gagal Panen