Berita Aceh Utara
Haji Uma Fasilitasi Pemuda Aceh Utara Berobat ke RSUDZA, Keluarga Sangat Berterima Kasih
Haji Uma juga menyerahkan bantuan kepada orangtua pria tersebut untuk biaya makan selama menjaga Iqram di rumah sakit
Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Sebelum di bawa ke RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh.
Iqram harus di bawa ke UGD RSU Cut Meutia Aceh Utara untuk dipasang cairan infus.
Meskipun awalnya menolak dibawa ke RS tersebut, setelah dibujuk Iqram mengamini.
Sebelumnya petugas medis Puskesmas Syamtalira Bayu sudah berusaha memasang infus.
Namun, sulit menemukan vena pada lengan korban.
Baca juga: Rahasia Manfaat Akar Alang-Alang, dr Zaidul Akbar: Sembuhkan Batu Ginjal dan Keputihan, Ini Resepnya
Saat Iqram dipasang infus, petugas dari Dinas Sosial da Perlindungan Perempuan dan Anak Aceh Utara datang ke UGD.
Namun, mereka mengaku tidak mengetahui ada warga di Aceh Utara yang sudah lama sakit.
Hamdani juga mendampingi untuk mengantar Iqram bersama dua orangtuanya ke Banda Aceh dengan Ambulance, berangkat sekitar pukul 14.00 WIB.
Sepanjang perjalanan ambulance sering berhenti, karena Rosmani harus membersihkan cairan seperti nanas yang terus keluar bagian luka bekas operasi yang berinfeksi.
“Kata orangtua korban jika tidak dibersihkan cairan dari bagian luka itu, bisa menyebabkan gatal-gatal pada tubuh Iqram,” ujar Hamdani mengabari setelah tiba di Banda Aceh, pada pukul 23.00 WIB.
Dioperasi Setelah pulang dari Malaysia
Sementara itu Mukhlis kepada Serambinews.com menceritakan anak tirinya itu mulai terifeksi luka setelah dioperasi usus buntu.
“Ia mengalami sakit perut setelah setahun lebih bekerja di Malaysia di sebuah toko kelontong,” katanya.
Baca juga: Sebut Anies Pengkhianat HMI, Anggota DPR RI Semprot Eggi Sudjana: Pikir Dulu Baru Ngomong
Pun sakit, tapi Iqram belum bersedia pulang, dengan alasan ingin mencari uang untuk merehab rumah orangtuanya.
“Setelah pulang dari Malaysia langsung kami bawa ke RSUD Cut Meutia. Dokter menyebutkan usus buntu sehingga harus dioperasi,” ungkap Mukhlis.