Berita Aceh Tamiang
Hampir Seluruh Sawah di Tamiang Rusak Akibat Banjir, Butuh Anggaran Perbaikan Rp 43 Miliar
Menurutnya, kerugian petani bervariasi karena tergantung umur tanam. Namun, secara umum kerugian ini mencapai Rp 43.527.550.000.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Menurutnya, kerugian petani bervariasi karena tergantung umur tanam. Namun, secara umum kerugian ini mencapai Rp 43.527.550.000.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Hampir seluruh areal persawahan di Aceh Tamiang rusak akibat banjir.
Dibutuhkan biaya yang sangat besar, untuk membantu petani bangkit dari kerterpurukan.
Kadis Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Safuan mengungkapkan banjir yang menerjang seluruh kecamatan di daerah ini sejak 31 Oktober lalu berdampak besar bagi sektor pangan.
Dari pendataan yang telah dilakukan, banjir telah merusak hamparan sawah seluas 4.749 hektare.
Dia mengungkapkan, hamparan ini merupakan tanaman padi yang didominasi umur tanam 60 hingga 90 HST atau musim tanam periode Agustus hingga Oktober.
Diketahui diperiode musim tanam dilakukan di areal 4.849 hektare.
“Artinya, yang selamat dari banjir hanya 100 hektare,” kata Safuan melalui Kabid Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan Distanbunak Aceh Tamiang, Muhammad Yunus, Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Puluhan Rumah di Simeulue Timur Terendam Banjir, Badan Jalan Ikut Amblas
Yunus menambahkan, sejauh ini pihaknya telah melakukan rincian kerugian yang dialami petani.
Menurutnya, kerugian petani bervariasi karena tergantung umur tanam.
Namun, secara umum kerugian ini mencapai Rp 43.527.550.000.
“Mengenai kerugian ini sudah kita usulkan ke Kementerian agar mendapat perhatian,” ungkapnya.
Selain tanaman padi, kerugian juga dialami petani jagung seluas 61 hektare, cabai merah 18 hektare dan bawang merah 5 hektare.
Untuk komoditas ini, Yunus juga mengungkapkan telah dilakukan usulan untuk mendapat program bantuan dari pemerintah. (*)
Baca juga: Breakingnews - Banjir Kembali Landa Subulussalam, Jalan Nasional di Sultan Daulat Tergenang