Berita Banda Aceh
Darud Donya Aceh Gelar Haul Tgk Chik Di Bitay dan Peringatan Hubungan Persaudaraan Aceh-Turki
Haul Tgk Chik Di Bitay ini diselenggarakan untuk mengenang 497 Tahun perjuangan jenderal Perang Turki Utsmani yang membantu Kesultanan Aceh Darussalam
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Kampung ini juga dipercaya sebagai kampung Zawiyah tersohor di Aceh dan juga sebagai pusat akademi militer di Aceh yang disebut dengan Bayt al-Askari Muqaddas.
Selain tempat melatih prajurit-prajurit Aceh, tempat ini juga dijadikan sebagai tempat pembuatan peralatan militer termasuk rencong.
Selain Bitay, prajurit Ustmani juga tersebar di beberapa kampung yaitu Kampung Pande, Emperum dan Dayah Baba Dawood.
Penetapan sebagai Cagar Budaya
Tim Ahli Cagar Budaya Kota Banda Aceh Tahun 2018 melihat peranan penting dari Teungku Di Bitay bersama pasukan Turki lainnya dalam membantu Kerajaan Aceh memerangi kolonialisme Portugis di nusantara.
Bagi rakyat Aceh dan Kota Banda Aceh secara khusus, mereka memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan kebudayaan.
Secara kesejarahan, Turki dan Kerajaan Aceh merupakan kekuatan Islam yang saling bahu membahu melawan imperialisme Portugis di Nusantara.
Secara ilmu pengetahun, pasukan Turki yang dikirim ke Kerajaan Aceh turut melakukan transformasi ilmu pengetahuan di bidang kemiliteran, seperti teknologi dan pendidikan militer.
Arti khusus bagi pendidikan, bahwa Tgk Di Bitay dan prajurit Turki lainnya melahirkan akademi militer Bayt al-Askari Muqaddas di kerajaan Aceh yang salah satunya melahirkan seorang Laksama Malahayati (Pahlawan Nasional).
Arti khusus bagi agama, Tengku Di Bitay juga seorang muballigh yang mengajar warga sekitarnya dan arti khusus kebudayaan.
Kehadiran pasukan Turki di kerajaan Aceh turut memberikan warna budaya dalam kehidupan masyarakat Kerajaan Aceh secara umum.
Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman kemudian menetapkan komplek makam ini sebagai cagar budaya dengan keputusan Walikota Banda Aceh Nomor 616/Tahun 2018 tentang
Penetapan Situs Makam Teungku Chik Lamjabat, Situs Makam Tunggal I dan II, Situs Makam Saidil Mukammal, Situs Makam Teungku Di Bitay dan Tugu Peringatan Kematian Jenderal Jacobus Hebertus Pel dan Lokasi Bivak Kolonial Belanda sebagai Cagar Budaya peringkat Kota Banda Aceh. (*)