Internasional
Harapkan Sanksi Dicabut, Korea Utara Terus Luncurkan Rudal, Manfaatkan Kebuntuan Ukraina di PBB
Korea Utara dinilai memanfaatkan uji coba rudal yang dilarang, agar sanksi PBB dapat dicabut.
SERAMBINEWS.COM, SEOUL - Korea Utara dinilai memanfaatkan uji coba rudal yang dilarang, agar sanksi PBB dapat dicabut.
Korut juga memanfaatkan kebuntuan invasi Rusia ke Ukraina di PBB yang belum juga ada titik temu.
China, sekutu diplomatik dan ekonomi utama Pyongyang, bergabung dengan Rusia pada Mei 2022 untuk memveto AS di Dewan Keamanan PBB untuk memperketat sanksi terhadap Korea Utara.
Dilansir AFP, Kamis (17/11/2022), Washington telah menanggapi uji coba rudal penghancur dengan sanksi ke Korea Utara.
Termasuk memperpanjang latihan perang dengan Korea Selatan dan mengerahkan pesawat pembom strategis.
Pyongyang juga berada di bawah pemblokiran virus Corona yang diberlakukan sendiri sejak awal 2020, yang menurut para ahli akan membatasi dampak sanksi eksternal tambahan.
Baca juga: Korea Utara Tembakkan 10 Rudal, 1 Mendarat Dekat Korea Selatan, Presiden Yoon Suk-yeol: Ini Invasi
“Pernyataan mengancam dan peluncuran rudal terbaru Korea Utara sebagai sinyal tidak akan mundur di bawah tekanan internasional,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.
Awal pekan ini, Presiden AS Joe Biden membahas serentetan uji coba rudal Korea Utara dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia.
Pemimpin AS itu mendorong China untuk menggunakan pengaruhnya mengendalikan Korea Utara.
Setelah gelombang peluncuran rudal menimbulkan kekhawatiran rezim tertutup akan segera melakukan uji coba nuklir ketujuh.
Biden juga mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Mereka membahas cara mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh senjata pemusnah massal dan program rudal balistik yang melanggar hukum dari Korea Utara, kata Gedung Putih.
Baca juga: AS Minta Korea Utara Kembali ke Meja Perundingan, Kim Minta Sikap Permusuhan Dihilangkan
Tetapi dia mengatakan jelas pada pertemuan puncak Joe Biden dengan Korsel dan Jepang mengambil langkah substantif pada koordinasi trilateral.
Bahkan ketika Presiden China Xi Jinping mengakhiri isolasi terkait Covid-19 dengan serangan mempesona pada KTT G20 di Bali.
“Pada titik tertentu, kepentingan China akan lebih memilih memberikan tekanan pada Pyongyang daripada menghadapi AS, Korea Selatan, dan Jepang ,” jelas Eastley.(*)