Pelaku Penipuan Ratusan Mahasiswa IPB Ditangkap, Modus Pinjaman Online, Beraksi sejak 2021

Tersangka penipuan investasi yang menjerat ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) ditangkap pihak kepolisian.

Editor: Faisal Zamzami
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
SAN (29) tersangka penipuan usaha bermodus pinjaman online yang menjerat ratusan orang termasuk para mahasiswa di Bogor menangis saat dihadirkan sebagai tersangka dalam jumpa pers, Jumat (18/11/2022). SAN ternyata sudah beraksi sejak tahun 20221. 

Akibat aksi tersangka, Iman mengungkapkan jumlah korban mencapai 317 orang dan mengalami kerugian sekitar Rp 2,3 miliar.

Rata-rata setiap korban mengalami kerugian dari Rp 2 juta hingga Rp 20 juta.

Korbannya pun tak hanya dari IPB, mahasiswa dari kampus lain juga menjadi korban.

Iman menjelaskan uang hasil kejahatan itu digunakan tersangka untuk kebutuhan pribadinya seperti membeli motor dan melunasi utang.

“Uang hasil kejahatan sebagian digunakan pelaku untuk kebutuhan pribadi, kemudian sebagian lagi digunakan untuk membeli kendaraan bermotor, dan sebagian lagi untuk menutupi utang dari korban sebelumnya. Jadi gali lubang tutup lubang,” jelas Iman dikutip dari Tribun Bogor.

Lebih lanjut, Iman menegaskan bahwa SAN bukanlah lulusan IPB.

Ia menjelaskan pelaku memiliki rekan di kampus tersebut.

“Kebetulan ada yang kenal dengan pelaku dari kakak kelas korban, sehingga pelaku mengadakan seminar lewat Zoom meeting, menawarkan kerjasama kepada korban. Sudah sejak Februari 2022 melakukan aksinya," jelas Iman.

Imbasnya, SAN dijerat pasal 372 dan 378 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

Baca juga: Pinjol Jerat 116 Mahasiswa IPB, Modus Ditawari Kerja Sama, Ada Perjanjian di Atas Meterai

Cerita Korban

Salah satu korban, CG, menceritakan awal mula penipuan.

Para korban dimintai untuk belanja menggunakan pinjol.

"Awalnya gitu. Dia iming-imingnya buat naikin rating toko onlinennya dengan belanja tapi melalui pembayaran pinjol. Kita kan beli barang di e-Commerce. Nah itu kita awalnya melalui pinjol dulu," kata CG.

SAN juga diduga memiliki toko online yang berjualan kerudung, dan toko chasing HP.

"Nah saya pernah semuanya beli. Bahkan paling gede saya beli Handphone. Semua korban juga sama gitu," tambahnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved