Berita Aceh Tamiang
Mursil Ucap Terima Kasih kepada Pembaca Serambi dan Bank Aceh, Usai Terima Bantuan Korban Banjir
Bupati Aceh Tamiang, Mursil, mengucapkan terima kasih kepada pembaca Harian Serambi Indonesia serta seluruh karyawan/karyawati dan nasabah Bank Aceh
KUALASIMPANG - Bupati Aceh Tamiang, Mursil, mengucapkan terima kasih kepada pembaca Harian Serambi Indonesia serta seluruh karyawan/karyawati dan nasabah Bank Aceh yang sudah memberikan donasi untuk korban banjir di kabupaten itu.
Mursil juga berharap Pemerintah Aceh memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir tersebut serta mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan amal ibadah dan meramaikan masjid agar terhindar dari bencana di masa-masa mendatang.
Pesan itu disampaikan Mursil ketika menerima bantuan untuk korban banjir secara simbolis dari tim Bank Aceh dan Serambi Indonesia.
Bantuan sebanyak 600 paket itu diterima di Posko Siaga Penanganan Banjir BPBD Aceh Tamiang pada Sabtu (19/11/2022) siang.
Paket bantuan yang diangkut dengan truk ini kemudian diarahkan Kadis Sosial Aceh Tamiang, Zulfiqar, ke gudang logistik dinas tersebut di Kampung Payabedi.
“Saya mewakili masyarakat Aceh Tamiang sangat berterima kasih kepada jajaran Serambi Indonesia dan Bank Aceh yang sudah bersedia datang langsung.
Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami,” kata Mursil di hadapan Pemimpin Redaksi (Pemred) Serambi Indonesia, Zainal Arifin, dan perwakilan Bank Aceh.
Saat ini, menurut Mursil, korban banjir tidak lagi tingga di tempat pengungsian karena sudah kembali ke rumah masing-masing.
Namun, sambungnya, dampak banjir masih dirasakan oleh masyarakat.
Misalnya, lahan pertanian rusak parah dan peralatan rumah tangga tidak bisa lagi digunakan.
“Lahan pertanian kita seluruhnya rusak, padahal tiga hari lagi mau panen, tapi musnah dirusak banjir,” ungkapnya.
Baca juga: Bantu Korban Banjir Aceh Tamiang, Bank Aceh dan Serambi Kirim 600 Paket Bantuan
Baca juga: PWI Aceh Salur Bantuan untuk Wartawan Terdampak Banjir di Aceh Tamiang & Langsa, Hasil Penggalangan
Mursil menilai, penyebab banjir bukan hanya faktor cuaca, tapi juga kondisi muara yang sudah dangkal.
Ia mengaku sudah sangat sering diminta oleh warga dan seluruh panglima laot untuk mengorek muara.
“Nelayan kami harus menunggu air pasang untuk bisa pulang melaut karena muara sudah dangkal.