Berita Aceh Utara
Sudah Empat Kali Padi Sawah di Aceh Utara Terendam Banjir
Di kawasan Rayeuk Pange saja, ada sekitar 300 hektare padi yang sebagian baru tanam terendam banjir.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Dari seribuan hektare areal sawah berisi padi yang terendam di Kabupaten Aceh Utara pada dari mulai Sabtu (19/11/2022) hingga Minggu (20/11/2022) sebagian besarnya berada di Kecamatan Pirak Timu.
Bahkan dalam tiga bulan terakhir, ini yang keempat kali padi warga di Kecamatan Pirak Timu terendam banjir.
Artinya sudah tiga kali warga di kecamatan tersebut menanam padi, tapi tidak bisa memanen.
Untuk diketahui banjir kali merendam sejumlah desa di Kecamatan Pirak Timu, diantaranya Desa Rayeuk Pange, Asan Krueng Kreh, Geulumpang, Trieng, Beuracan Rata dan sejumlah desa lainnya.
Banjir mulai merendam kawasan itu pada Sabtu (19/11/2022) karena air meluap dari Krueng Keureuto dan Krueng Pirak setelah kawasan itu diguyur hujan deras pada Jumat (18/11/2022) malam.
Banjir juga merendam areal sawah di Kecamatan Simpang Keuramat, Kecamatan Matangkuli dan Bandar Baro serta Nisam.
“Di kawasan kami saja ada sekitar 300 hektare padi yang sebagian baru tanam terendam banjir,” ujar Sekdes Rayeuk Pange Irfan kepada Serambinews.com, Minggu (20/11/2022).
Biasanya air baru surut dalam areal sawah sekitar sepekan, sehingga dipastikan kali ini warga harus menanam lagi padi.
Padi yang terendam tersebut dipastikan tidak akan tumbuh lagi berdasarkan pengalaman sebelumnya.
“Tak ada saluran pembuang, jadi airnya sangat lama surutnya dalam areal sawah,” katanya.
Dalam di pemukiman warga airnya sudah mulai surut, dan hanya sebagian rumah yang masih terendam.
“Setiap kali banjir warga selalu merugi, karena ternak unggas mati, saya kali ini sudah 15 ekor ayam mati, sebab tak sempat selamatkan,” katanya.
Sementara itu Sekdes Trieng Kecamatan Pirak Timu Mahyuddin menyebutkan, di desanya kondisi padi sudah mulai berbulir dan sekarang sudah terendam banjir. “Kami juga sudah tiga kali mengalami gagal panen,” ujar Mahyuddin.