Berita Aceh Timur
Warga Kuala Simpang Ulim Protes, Penimbunan Jalan Menggunakan Tanah Liat Hingga Berlumpur
Pengerasan jalan itu ditimbun menggunakan tanah liat. Kualitasnya sangat buruk, becek dan berlumpur, Sehingga sulit dilintasi saat musim hujan.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Warga Desa Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur, mengkomplain pengerjaan pengerasan ruas jalan Desa Bantayan menuju Desa Kuala Simpang Ulim, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur.
Keuchik Gampong Kuala Simpang Ulim Idris atau Abu Rih dalam keterangan tertulis yang diterima Serambinews.com, mengatakan, komplain terhadap pengerjaan jalan itu disampaikan langsung oleh warga kepada dirinya.
"Kepada saya selaku keuchik, warga meminta rekanan supaya mengerjakan jalan itu sesuai spek. Karena jalan pengerasan jalan saat ini ditimbun menggunakan tanah liat, sehingga kualitasnya sangat buruk, becek dan berlumpur, apalagi di musim hujan seperti saat ini," ungkap Keuchik Idris.
Keuchik Idris mengatakan, akibat jalan berlumpur sangat susah dilewati sehingga mengganggu kelancaran transportasi warga, baik dari Desa Kuala Simpang Ulim yang hendak keluar ke kota Simpang Ulim, maupun sebaliknya.
Bahkan warga Kuala Simpang Ulim yang memiliki kendaraan roda empat tidak bisa membawa masuk kendaraannya ke Desa Kuala Simpang Ulim, karena tak bisa dilewati sehingga dititipkan di tempat saudara di Kota Simpang Ulim.
"Jalan memang sangat sulit dilalui, sejumlah ibu-ibu yang pulang berbelanja dari Pasar Simpang Ulim, banyak terperosok. Jangan menunggu jatuh korban jiwa baru diperbaiki, karena itu saya selaku Keuchik meminta Dinas terkait melalui rekanan untuk turun ke lapangan mengecek kondisinya, dan memperbaikinya, karena kami anggap jalan ini dikerjakan cilet-cilet," ungkap Abu Rih.
Sementara itu, Auzir Fahlevi, tokoh pemuda Kecamatan Simpang Ulim turut kecewa dengan pelaksanaan proyek pengerasan jalan tersebut.
"Saya prihatin dan kecewa dengan pengerjaan jalan tersebut. Apalagi, akses jalan tersebut akses jalan utama masyarakat menuju Kuala Simpang Ulim yang merupakan basis atau sentral perekonomian masyarakat terutama di sektor kelautan dan perikanan," ungkap Auzir.
Karena itu, tidak ada alasan bagi rekanan untuk tidak mengerjakan jalan tersebut secara maksimal dan fungsional karena anggarannya lumayan besar mencapai Rp 1,4 milyar yang bersumber dari APBK Aceh Timur Tahun 2022 yang dikerjakan salah satu rekanan dari Kota Langsa.
Terkait kondisi ruas jalan rusak parah ini, sudah dilaporkannya kepada Pj Bupati Aceh Timur, Plt Sekda dan Kapolres Aceh Timur agar mendapatkan perhatian.(*)
Baca juga: Dua Kecamatan di Aceh Selatan Kembali Terendam Banjir
Baca juga: VIDEO Sosok di Balik Megahnya Gala Dinner KTT G20 Bali, Bikin Takjub dan Tuai Pujian