KLB Polio

Kenali Apa Itu Polio, Bagaimana Penularan dan Gejala yang Timbul

Risiko penyebaran Polio itu semakin besar, ketika kondisi sanitasinya tidak baik, seperti perilaku buang air besar sembarangan.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Indonesia kembali ditemukan kasus baru penyakit polio yang menimpa seorang bocah berumur tujuh tahun di Kabupaten Pidie.

Dari hasil laboratorium, bocah tersebut didiagnosis terkena Polio Tipe-2. Temuan tersebut merupakan kasus pertama, setelah pada 2006 silam terdapat satu kasus yang ditemukan di Aceh Tenggara.

Untuk Polio Tipe-2 sendiri, juga merupakan kasus pertama yang ditemukan di Indonesia. Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif mengatakan, nantinya pihaknya akan melakukan pemberian vaksin Polio tetes itu dilakukan selama seminggu sejak 28 November di Pidie dan 5 Desember nanti dilakukan secara serentak di seluruh kabupaten/kota di Aceh.

Saat ini pihaknya sedang menyusun metode penanganannya dan setelah mendapat persetujuan dari WHO akan segera dilaksanakan.

"Ini sifatnya wajib untuk siapapun. Karena dia tidak melihat sudah vaksin Polio atau belum. Target 95 persen anak pada penanganan ini," kata Hanif saat konferensi pers di Kantor Dinkes Aceh, Senin (21/11/2022).

Ia mengatakan, temuan kasus Polio di Pidie itu juga membuat Kemenkes menetapkan kasus tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Dijelaskan Hanif, Poliomyelitis (polio) adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio. Terdapat 3 tipe virus polio, yaitu tipe 1, 2 , dan 3.  

"Polio menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian," ujarnya.

Penularan virus itu sendiri berupa, ia masuk ke dalam tubuh melalui mulut, bersumber dari air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan kotoran/tinja dari orang yang terinfeksi. Masa inkubasi polio sejak terinfeksi hingga timbul gejala berkisar antara 7-12 hari.

Usai terkontaminasi, gejala awal polio antara lain adalah demam, kelelahan, sakit kepala; muntah; kekakuan di leher, nyeri di tungkai. Pasien yang terinfeksi virus polio dapat menularkan virus selama 7-10 hari sebelum timbulnya gejala penyakit.

"Selain itu, virus di tinja dapat bertahan selama 3-6 minggu, terutama di lingkungan yang terlindung dari sinar matahari," ungkapnya.

Ia mengatakan, penyakit tersebut dapat menyerang siapa saja,terutama anak usia lima tahun yang tidak mendapat imunisasi lengkap. Risiko penyebaran Polio itu semakin besar, ketika kondisi sanitasi yang tidak baik, seperti perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Satu dari setiap 200 orang yang terinfeksi polio menyebabkan kelumpuhan permanen (biasanya di kaki). Di antara mereka yang lumpuh, 5 persen-10 % meninggal karena otot pernapasan mereka dilumpuhkan oleh virus.

Saat ini tidak ada obat untuk penyakit tersebut. Namun, penyakit tersebut dapat dicegah dengan imunisasi dan sanitasi lingkungan yang baik.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved