Internasional
Turkiye Abaikan Seruan AS dan Rusia, Serangan Udara Hantam 500 Target Kurdi di Irak dan Suriah
Militer Turkiye melakukan serangan udara besar-besaran ke kelompok Kurdi di Suriah dan Irak pada Rabu (23/11/2022).
SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Pemerintah Turkiye melakukan serangan udara besar-besaran ke kelompok Kurdi di Suriah dan Irak pada Rabu (23/11/2022).
Serangan itu jelas-jelas mengabaikan seruan Amerika Serikat (AS) dan Rusia yang meminta Turkiye menghentikan serangan udara ke kedua wilayah itu.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, Rabu (23/11/2022) mengatakan bahwa militer Turkiye telah menyerang hampir 500 sasaran Kurdi di seluruh Irak dan Suriah melalui serangan udara.
"Sejauh ini, 471 sasaran telah dihancurkan dan 254 teroris dilumpuhkan dalam operasi itu," kata Akar seperti dikutip kantor berita resmi Anadolu.
Ankara memulai serangkaian serangan udara sebagai bagian dari Operasi Claw-Sword pada Minggu (20/11/2022).
Baca juga: Militan Kurdi Balas Serangan Udara Turkiye, Lima Roket Hantam Distrik Perbatasan, Tiga Orang Tewas
Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (22/11/2022) mengancam akan melancarkan operasi militer darat ke Suriah dengan tank dan tentara.
Hal iut bertentangan dengan tekanan internasional untuk tidak melakukannya.
Serangan udara Turkiye menyusul pemboman di Istanbul pada 13 November 2022 yang menewaskan enam orang dan melukai 81 lainnya.
Turkiye menyalahkan serangan itu terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang masuk daftar hitam sebagai kelompok teror oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.
PKK, yang telah melancarkan pemberontakan melawan negara Turki sejak 1984, membantah berperan dalam pengeboman tersebut.
Pembomban itu menjadi yang paling mematikan dalam lima tahun setelah serentetan serangan di Turkiye dari 2015 sampai 2017.(*)
Baca juga: Turkiye Lancarkan Serangan Udara ke Militan Kurdi di Suriah dan Irak, Balas Serangan Bom Istanbul