Breaking News

Banyak yang Datang Buat Konten, Warga Cianjur Kesal & Bikin Papan Sindiran: Ini Bukan Wisata Bencana

Kesal banyak orang datang hanya untuk melihat-lihat lalu foto selfie, warga Desa Gasol, Cianjur, Jawa Barat memasang pengumuman bernada sindiran.

Editor: Amirullah
danang triatmojo/tribunnews.com
Warga Desa Gasol, Cianjur, Jawa Barat memasang pesan di atas media kardus bertuliskan 'Ini Bukan Wisata Bencana', pada Kamis (24/11/2022). 

SERAMBINEWS.COM - Gempa Cianjur menyisakan kesedihan bagi warga setempat.

Terlebih bagi mereka yang merasakan langsung dampaknya.

Namun, di lain sisi, banyak orang yang berdatangan hanya buat foto-foto di lokasi bencana.

Kesal banyak orang datang hanya untuk melihat-lihat lalu foto selfie, warga Desa Gasol, Cianjur, Jawa Barat memasang pengumuman bernada sindiran.

Mengutip dari siaran langsung Facebook Tribun Jabar, pengumuman itu dibuat warga dengan kardus seadanya, lalu dipasang di pinggir jalan dengan penyangga bambu.

Sedang pesan yang ditulis di permukaan kardus merupakan sindiran kepada masyarakat yang mendadak banyak datang ke sana, namun hanya untuk melihat-lihat lalu mengambil foto selfie atau merekam video.

"Sebenarnya tim kita yang pasang tulisan ini, karena kita nggak tahu ya orang yang betul-betul berdonasi atau sekedar ingin mencari nambah follower atau apa kita nggak paham tujuannya mereka, tapi kita berusaha berpikiran positif, tapi nyatanya di lapangan banyak sekali dari warga dan relawan menyaksikan seperti apa," kata salah satu relawan, Eka di lokasi, Kamis.

Pesan ini kata Eka, sengaja dibuat untuk mengingatkan bahwa aktivitas 'wisata bencana' tersebut tidak elok dilakukan di tengah situasi seperti sekarang.

Warga Desa Gasol, Cianjur, Jawa Barat memasang pesan di atas media kardus bertuliskan 'Ini Bukan Wisata Bencana', pada Kamis (24/11/2022).
Warga Desa Gasol, Cianjur, Jawa Barat memasang pesan di atas media kardus bertuliskan 'Ini Bukan Wisata Bencana', pada Kamis (24/11/2022). (danang triatmojo/tribunnews.com)

Sehingga ia meminta agar masyarakat manapun yang melintas agar mengedepankan empatinya dan menahan diri untuk tidak mendatangi lokasi bencana jika hanya sekedar berfoto ria.

"Makanya objek ini kita pasang mengingatkan bahwa ketika saudara kita terkena bencana, kurang elok kalau sekedar memposting, memvideokan."

"Apalagi banyak beredar di media sosial jenazah tanpa blur, tanpa sensor mereka posting."

"Coba kita punya rasa sedikit empati di hati sebagai manusia bagaimana dampak apa yang kita posting untuk keluarga korban. Tolong jangan memikirkan diri sendiri," ungkapnya.


Mengungsi di Tenda, Korban Gempa Cianjur Tidur Bareng Belasan Jenazah

Berbagai cerita seputar korban gempa Cianjur bermunculan.

Mereka kini harus tinggal di tenga pengungsian bersama korban lainnya.

Seperti yang diketahui, gempa magnitudo 5,6 SR mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga banyak korban berjatuhan.

Data terkini hingga Rabu (23/11/2022) gempa Cianjur mengakibatkan 271 korban meninggal dunia.

Sementara puluhan korban lainnya dilaporkan masih hilang, ribuan lainnya mengungsi akibat rumah mereka rusak diterjang gempa dahsyat.

Belum lagi ribuan bangunan yang rusak mulai dari rumah, bangunan sekolah, rumah ibadah hingga fasilitas umum.

Berikut Tribunnews rangkum sejumlah kisah pilu para korban gempa Cianjur.

Tidur bersama belasan jenazah

Para pengungsi di RT 4 RW 2 Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpaksa tidur bersama 11 jenazah korban gempa di tenda pengungsian.

Pasalnya lokasi mereka yang terisolir karena akses jalan yang tertutup longsoran akibat gempa, sehingga mobil ambulans tak bisa membawa jenazah korban ke rumah sakit.

Hj Rosidah, salah seorang pengungsi menceritakan, ratusan rumah warga di desanya mengalami rusak parah akibat guncangan gempa.

Bahkan warga harus membangun tenda seadanya dari terpal sebagai lokasi pengungsian.

Ada dua tenda yang dibangun oleh warga dari terpal seadanya.

Bahkan, salah satu terpal yang digunakan diambil dari bekas kegiatan kurban saat Idul Adha lalu.

Seiring berjalannya waktu, sejumlah jenazah mulai berhasil dievakuasi dari balik reruntungan bangunan yang ambruk.

Mereka pun terpaksa sebaris dengan 11 jenazah yang dibawa ke dalam tenda tersebut.

Rosidah mengatakan bahwa di tenda yang menjadi posko pengungsian tersebut sempat ditinggali 11 jenazah.

Ketika itu warga bingung mengurus korban yang meninggal dunia karena tertimbun bangunan roboh sehingga jenazah yang sudah dievakuasi ditaruh sementara di tenda pengungsian.

"Karena anak-anak trauma, akhirnya kami pisah jenazah ditaruh di ujung belakang sana, sementara warga di depan sini," ucap Rosidah ditemui Rabu (23/11/2022) dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Depok.

Rosidah mengatakan ketika itu bantuan seperti mobil jenazah sulit masuk ke desa itu lantaran jalan utama tertutup material bangunan yang roboh.

Kemudian pada Selasa (22/11/2022) pagi, warga memutuskan untuk menguburkan belasan jenazah tersebut.

Mereka memandikan jenazah seadanya lantaran air PAM dan listrik mati.

Warga bahu membahu mengurus jenazah dengan memandikannya di sebuah parit yang terletak persis di belakang posko pengungsian.

Kata Rosidah, kondisi air parit tersebut bersih namun berwarna keruh.

Parit tersebut biasa digunakan warga untuk mengairi sawah sekitar.

"Karena kalau tidak dikubur bagaimana, kasihan anak-anak trauma melihatnya. Menunggu bantuan tidak tahu kapan tiba," ucapnya.

Kata Rosidah, bantuan baru tiba pada Selasa sore.

Saat itu jenazah sudah semuanya dikuburkan.

Rosidah pun bersyukur bantuan akhirnya tiba di kampungnya pada Selasa (22/11/2022).

Mayoritas bantuan tersebut berasal dari relawan dan komunitas.

Di hari pertama gempa, warga hanya makan seadanya dari bahan pokok rumah warga yang tidak roboh.

"Semua makanan warga yang rumahnya selamat mulai dari mi instan, daging, beras dikeluarkan semua untuk saling bantu warga yang rumahnya roboh," ucap Rosidah.

(Tribun Jabar/Tribunbogor)

 

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Banyak Orang Datang Cuma Mau Selfie, Warga Cianjur Pasang Papan Sindiran 'Ini Bukan Wisata Bencana'

Baca juga: Kisah Korban Gempa Cianjur; Pengungsi Tidur di Tenda Bareng Jenazah, Anak-anak Trauma

Baca juga: Kisah Pilu Dua Ibu Hamil Jadi Korban Gempa Cianjur, Mayat Ditemukan di Balik Puing, 4 Hari Tertimbun

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved