Berita Pidie

Ketika Situek Hingga Petai dan Biji Sirsak Jadi Produk Mewah, Harga Dibanderol Rp 220 Ribu 

Cut Aminah, memperkenalkan kegiatan emak-emak memanfaatkan pelepah pinang atau situek (Bahasa Aceh), kulit buah petai kering dan biji sersak untuk...

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Tudung saji dibuat dari bahan pelepah pinang hasil kerajinan emak-emak di Dusun Kota, Kecamatan Mane, Pidie, Minggu (20/11/2022). 

Cut Aminah, memperkenalkan kegiatan emak-emak memanfaatkan pelepah pinang atau situek (Bahasa Aceh), kulit buah petai kering dan biji sersak untuk diolah menjadi produk yang lebih bernilai guna. Antara lain, tudung saji, tempat tisu, tempat makanan dan produk lain sesuai order warga.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI -  Angin berhembus dingin saat kaki menginjak di rumah Cut Aminah (53) di Dusun Kota, Gampong Lutueng, Kecamatan Mane, Pidie, Minggu (20/11/2022). 

Berjalan kedepan sekitar 100 meter dengan rumah Cut Aminah, pemandangan indah tersuguh lewat areal sawah terhampar di kaki gugusan pegunungan Bukit Barisan. 

Sejumlah wanita berjIlbab berlari kecil di ruas jalan aspal Dusun Kota, sembari membawa peralatan di tangan.

Wanita itu hanya menoleh pada tamu di rumah Cut Aminah dan bergegas masuk ke dalam rumah. 

Tiba-tiba sosok wanita berhijab warna coklat ke luar dari rumah permanen belum diplaster, menyapa tamu di teras rumahnya dengan senyum sumringah.  

Belakangan, diketahui wanita berhijab itu bernama Cut Aminah.

"Baru sampai, salam dulu silahkan masuk," kata Cut Aminah membuka percakapan dengan Serambinews.com, Minggu (20/11/2022).

Baca juga: VIDEO - Nikmatnya Kebersamaan Santap Kuah Beulangong Dalam Situek

Cut Aminah, memperkenalkan kegiatan emak-emak memanfaatkan pelepah pinang atau situek (Bahasa Aceh), kulit buah petai kering dan biji sersak untuk diolah menjadi produk yang lebih bernilai guna.

Antara lain, tudung saji, tempat tisu, tempat makanan dan produk lain sesuai order warga.

Menurutnya, kelompok emak-emak menekuni kerajinan tangan, awalnya terinspirasi dari keponakan di Kecamatan Tangse, Pidie. 

Ternyata keponakannya mendapatkan pelatihan dari Pidie Jaya.

"Sehingga kami mencari orang yang mengajarkan keponakan kami di Pidie Jaya, untuk kami datangkan ke Dusun Kota, guna diberikan pelatihan," jelasnya.

Kata Cut Aminah, setelah menimba pelatihan beberapa kali di Kantor Camat Mane, kelompok emak-emak di Dusun Kota cepat mandiri membuat kerajinan tangan dengan berbagai model.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved