Internasional
Menang dari Timnas Wales, Pemerintah Iran Bebaskan 709 Tahanan Dari Dalam Penjara
Pemerintah Iran membebaskan lebih dari 700 tahanan setelah kemenangan timnasnya dari timnas Wales dalam Piala Dunia 2022 Qatar.
SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran membebaskan lebih dari 700 tahanan setelah kemenangan timnasnya dari timnas Wales dalam Piala Dunia 2022 Qatar.
Situs Pengadilan Mizan Online, Senin (28/11/2022) melaporkan 709 tahanan dibebaskan dari berbagai penjara menyusul kemenangan 2-0 pada Jumat (25/11/2022).
Di antara mereka beberapa yang ditangkap selama peristiwa baru-baru ini,” kata Mizan Online.
Hal itu merujuk secara tidak langsung pada demonstrasi yang telah mengguncang Iran selama lebih dari dua bulan.
Tidak ada rincian lebih lanjut.
Protes yang sedang berlangsung dipicu oleh kematian 16 September dalam tahanan Mahsa Amini (22), setelah penangkapannya oleh polisi moral.
Baca juga: Piala Dunia 2022 – Asia Ciptakan Keajaiban: Jepang, Arab Saudi dan Iran Berpeluang ke 16 Besar
Media Iran lainnya secara terpisah melaporkan bahwa aktor terkemuka Iran Hengameh Ghaziani telah dibebaskan dengan jaminan setelah penangkapannya karena mendukung protes.
Dua dari tokoh terkemuka yang ditahan terkait demonstrasi tersebut, mantan pemain sepak bola internasional Voria Ghafouri dan pembangkang Hossein Ronaghi juga dibebaskan dengan jaminan.
Kantor berita negara IRNA melaporkan mantan pembawa acara televisi negara Mahmoud Shahriari (63) telah dibebaskan setelah dua bulan di penjara karena mendorong kerusuhan.
Timnas Iran pada Jumat (25/11/2022) mencetak dua gol jelang waktu tambahan untuk mengejutkan Wales.
Sekaligus, menghidupkan kembali kampanye Piala Dunia 2022 menjelang pertandingan yang bermuatan politis pada Selasa (30/11/2022) melawan timnas Amerika Serikat.
Iran kalah dalam pertandingan pertama Piala Dunia dari Inggris, 6-2.
Baca juga: Kalah 0-2 dari Maroko di Piala Dunia 2022, Suporter Belgia Rusuh dan Bakar Mobil, Brussels Mencekam
Pengadilan Iran mengatakan lebih dari 2.000 orang telah didakwa sejak dimulainya protes.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk pekan lalu mengatakan sekitar 14.000 orang telah ditangkap.(*)