Satu Keluarga Tewas Usai Minum Teh dan Kopi Mengandung Zat Arsenik, Pelaku Beli Racun via Online
DDS ditetapkan sebagai tersangka setelah ditemukan sejumlah barang bukti dan DDS telah mengakui semua perbuatannya.
SERAMBINEWS.COM - Polisi menetapkan DDS (22) sebagai tersangka kasus pembunuhan yang menewaskan ayahnya berinisial AA (58), ibunya berinisial HR (54), dan kakak perempuan pertama berinisial DK (25).
DDS merupakan anak kedua dan tinggal bersama para korban di rumah yang kini menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan di Jalan Sudiro, No 2, Gang Durian, RT10/RW1, Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dari olah TKP, polisi menemukan fakta jika para korban tidak tewas karena keracunan namun sengaja diberi racun.
DDS ditetapkan sebagai tersangka setelah ditemukan sejumlah barang bukti dan DDS telah mengakui semua perbuatannya.
Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochamad Sajarod Zakun mengatakan hasil autopsi dan sisa barang bukti di TKP menunjukkan adanya upaya pembunuhan dengan memberi racun ke minuman para korban.
Sejumlah barang bukti yang diamankan seperti dua gelas minuman teh, satu gelas es kopi, dan sendok untuk mengaduk.
Ia menambahkan racun yang digunakan untuk membunuh satu keluarga ini mengandung zat arsenik.
"Semacam zat arsen (arsenik)," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.
Baca juga: Fakta Satu Keluarga Tewas Diracun di Magelang, Anak Bungsu Jadi Tersangka, Pelaku Sakit Hati
Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Tengah, dr Sumy Hastry Purwanti menjelaskan racun yang digunakan tersangka sangat mematikan.
Menurutnya jenis racun tersebut bekerja sangat cepat untuk membunuh korban setelah dikonsumsi.
Ketiga korban diperkirakan meninggal dalam waktu antara 15-30 menit setelah meminum minuman yang telah diberi racun.
"Sekitar 15 sampai 30 menit (durasi korban meninggal setelah mengkonsumsi minuman yang sudah dicampur racun," ungkapnya dikutip dari TribunJogja.com.
dr Sumy menjelaskan cara kerja jenis racun ini sehingga dapat membunuh korban.
Setelah korban meminum minuman beracun, racun tersebut akan masuk ke pembuluh darah dan mengakibatkan beberapa organ tubuh korban mengalami kerusakan seperti terbakar.
Organ tubuh yang dapat rusak karena racun ini yakni tenggorokan, lambung, usus, hati, jantung, paru-paru dan otak.
"Organnya merah seperti terbakar," terangnya.
Motif pembunuhan
AKBP Mochamad Sajarod Zakun menjelaskan motif DDS membunuh tiga anggota keluarganya karena merasa sakit hati atas perbedaan perlakuan yang diberikan orang tua kepadanya dan kakak pertama.
Ia menambahkan DDS merasa sakit hati karena hanya dia yang diberi beban untuk membantu perekonomian keluarga, sedangkan kakaknya tidak.
Berdasarkan keterangan para saksi, ayah DDS yakni AA sudah pensiun sejak dua bulan lalu.
Sebelum AA pensiun ekonomi keluarga bergantung kepada gaji AA.
Namun setelah AA pensiun mulai ada masalah di keuangan keluarga karena pengeluaran keluarga cukup tinggi.
DDS dibebani untuk membantu perekonomian keluarga dan hal inilah yang menjadi motif pembunuhan.
"Anak pertama (DK) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar, sedangkan anak kedua (DDS) tidak bekerja. Tapi dia (DDS) dibebani untuk membantu keuangan keluarga. Hal itulah yang membuat pelaku (DDS) sakit hati,” jelasnya.
Baca juga: Khawatir Diracun dan Dibunuh, Bharada E akan Dijaga Ketat 24 Jam, LPSK Kawal Semua Kegiatannya
Beli Racun Online, 2 Kali Beraksi
Kepada polisi, DDS mengaku membeli racun secara online dan telah mencoba melakukan aksi pembunuhan sebanyak dua kali.
Dari hasil penyelidikan, para korban ternyata tewas diracun.
Pelaku adalah anak kedua yakni DDS alias Dhio.
DDS mengaku meracuni anggota keluarga dengan mencampurkan racun pada teh hangat dan es kopi.
"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Iqbal Alqudusy, Senin (28/11/2022), mengutip Kompas.com.
DDS ternyata telah merencanakan pembunuhan terhadap kedua orang tua dan kakaknya sebanyak dua kali.
Namun upaya pertamanya gagal.
Mengutip Tribun Jogja, DDS menambahkan racun jenis arsenik ke minuman dawet pada 23 November 2022 lalu.
Minuman tersebut diberikan kepada orang tua, kakak, dan beberapa orang lainnya.
Karena kadarnya rencah, korban hanya mengalami muntah-muntah.
Setelah gagal, DDS kembali beraksi pada Senin (28/11/2022).
DDS menaruh racun di minuman teh dan es kopi yang dikonsumsi keluarganya.
DDS nekat menaruh dua sendok teh racun ke dalam minuman-minuman tersebut hingga membuat para korban meninggal.
Baca juga: Saat Ditanya Alasan Jual Rumahnya, Nikita Mirzani Meradang: Emang Kenapa? Kan Bukan Jual Diri!
Baca juga: UMK Lhokseumawe Tahun 2023 Merujuk Pada UMP Provinsi, Ini Sebabnya
Baca juga: VIDEO - Wajah-Wajah Ceria Mahasiswi STIKesMu Lhokseumawe Kala Prosesi Yudisium
Tribunnews.com: Satu Keluarga Tewas setelah 15-30 Menit Minum Teh dan Kopi yang Mengandung Zat Arsenik