Unik
Ini Cerita dan Kesan Fotografer yang Diundang Memotret 2.000 Orang Berkumpul tanpa Busana
Saya diam-diam ketakutan (dan) tadi malam saya harus mengakui bahwa saya sedang berpikir, 'Apa yang telah saya lakukan
SERAMBINEWS.COM - Bukan tanpa alasan kerumunan orang tersebut melakukan aksi telanjang.
Aksi yang dilakukan oleh ribuan orang warga tersebut menjadi peringatan bagi seluruh warga Australia termasuk dunia akan bahaya dari penyakit kanker.
Di negara kanguru tersebut, kanker kulit merupakan penyakit yang sering menjangkiti warga Australia.
Dengan banyaknya warga yang datang dalam acara tersebut membuktikan bahwa saat ini warga perlahan telah sadar akan bahaya penyakit kanker.
Untuk melakukan aksi tersebut, seluruh peserta diharuskan menanggalkan pakaiannya.
Aksi kerumunan tanpa busana tersebut dilakukan pada Sabtu (26/11/2022).
• Perselingkuhan Berujung Maut, Pasangan Ini Ditemukan Tewas Menempel Tanpa Busana di Hutan
Baik itu pria maupun wanita harus menanggalkan pakaiannya kecuali pakaian yang menutupi organ intip.
Meski demikian, ada pula peserta aksi yang tetap nekat untuk bertelanjang bulat.
Dikutip dari NYPost, seorang peserta bernama Robyn Lindner sedikit khawatir ketika harus diminta untuk melepaskan semua pakaiannya.
Dirinya khawatir kulitnya akan justru bermasalah sebab terpapar sinar mentari.
Bahkan dirinya mengaku sulit tidur ketika membayangkan aksi yang akan dilakukannya pada esok hari.
“Saya diam-diam ketakutan (dan) tadi malam saya harus mengakui bahwa saya sedang berpikir, 'Apa yang telah saya lakukan?'” katanya yang dikutip dari NYPost.
• Viral Perawat dan Bidan Digerebek Berbuat Tak Senonoh di Puskesmas, Lari Tanpa Busana
Meski demikian, Robyn mengaku tetap menanggalkan seluruh pakaiannya.
Ia tetap mengaku senang ketika melakukannya.
“Tapi itu luar biasa, semua orang memiliki getaran yang sangat baik, semua orang sangat hormat dan rasanya sangat menyenangkan.” imbuhnya
Menurut Robyn, aksi tersebut juga merupakan aksi kebebasan dan rasa bangga akan diri sendiri.
Dengan aksi tersebut, setiap orang yang hadir bisa saling menghargai dan menghormati sesama.
Tak peduli warna kulit, bentuk badan, besar atau kecil, semua tetap saling menghargai.
Seorang fotografer yang berbasis di New York, Spencer Tunick mengaku kagum dengan aksi tersebut.
Menurutnya, aksi tersebut turut menyadarkan setiap orang akan bahaya kanker.
Kanker merupakan penyakit mematikan yang mana kemungkinan sembuh total untuk saat ini masih kecil.
Fotografer tersebut memotret sejumlah aksi telanjang di Sydney tersebut.
Aksi telanjang tersebut menjadi bukti untuk kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kulit.
Dirinya mengaku merasa terhormat bisa diundang hadir dalam acara tersebut untuk mengambil gambar setiap momen yang ada.
Aksi tersebut menjadi bukti kebanggaan atas bentuk tubuh diri sendiri.
Dengan aksi itu, setiap orang dengan bangga memamerkan apa yang ia punyai.
Tanpa rasa malu setiap orang yang hadir menunjukkan lekuk tubuhnya.
Dengan membuang rasa insecure dan meningkatkan rasa hormat serta menghargai keberagaman, setiap peserta merasa senang.
“Kami memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang pemeriksaan kulit dan saya merasa terhormat… untuk datang ke sini, membuat karya seni saya dan merayakan tubuh dan perlindungan,” kata Tunick.
Banyak orang yang bertelanjang bulat dalam acara tersebut.
Mengapa harus telanjang bulat?
Pasalnya, cahaya matahari diketahui bisa membunuh virus - virus yang ada di kulit.
Memanfaatkan cahaya matahari, kulit akan mudah untuk beregenerasi.
Dengan begitu kulit akan terhindar dari kanker matahari.
Meski demikian, sinar matahari yang baik memiliki batas waktunya.
Ketika sudah hendak memasuki waktu siang, maka sinar matahari perlu dihindari.
“Kami berkumpul hanya dengan kulit kami, menyaksikan sinar cahaya pertama merayapi cakrawala Pantai Bondi, berdiri dengan kekuatan penuh hormat, menghormati semua orang yang telah terbunuh atau melakukan pertempuran dengan 'kanker nasional' kami, mengetahui bahwa kami akan melakukannya. jadilah generasi yang menghentikannya,” tulis fotografer itu di Instagram .
Dengan adanya, gerakan tersebut diharapkan seluruh warga Australia bahkan dunia tersadar akan pentingnya menjaga kesehatan kulit.
Cara untuk menjaga kesehatan kulit satu di antaranya adalah dengan berjemur di bawah terik mentari.
Tak sembarang waktu, cahaya matahari yang cocok untuk kulit manusia adalah di pagi hari.
Pemerintah federal Australia memperkirakan bahwa 17.756 kasus baru kanker kulit akan didiagnosis di negara tersebut tahun ini saja.
Sejumlah 1.281 orang Australia dinyatakan meninggal akibat penyakit tersebut dalam tahun ini.(*)
• Ismail Bolong Stres dan Sakit, Istri dan Anak Diperiksa Polisi
• Istri dan anak Ismail Bolong Diperiksa Bareskrim, Usut Perusahaan yang Tampung Tambang Ilegal
• Kuwait dan Arab Saudi Perkuat Hubungan, Maju dan Makmur Bersama
Berita ini sudah tayang di tribunnews style dengan judul Kampanye Sadar Kanker Kulit, 2000 Orang Lebih Berpose Tanpa Busana di Pantai: Sangat Menyenangkan
Baca berita lainnya di sini