Zohran Mamdani Terpilih Jadi Wali Kota New York, Jadi Walkot Muslim Pertama di Kota Terbesar di AS

Zohran Kwame Mamdani, 34 tahun, mencatat sejarah sebagai Wali Kota New York terpilih setelah mengalahkan dua nama besar

Editor: Amirullah
Instagram.com/zohrankmamdani
Zohran Mamdani - Zohran Mamdani, 34 tahun. Ia memenangkan pemilihan Wali Kota New York dan menjadi Muslim pertama yang memimpin kota terbesar di Amerika Serikat. 

Ringkasan Berita:
  • Zohran Kwame Mamdani mencatat sejarah sebagai Wali Kota Muslim pertama New York sekaligus wali kota Asia Selatan dan termuda dalam lebih dari satu abad. 
  • Politikus Demokrat berusia 34 tahun ini menang telak atas Andrew Cuomo dan Curtis Sliwa berkat kampanye progresif yang menyoroti isu keterjangkauan, perumahan murah, dan kenaikan upah. 
  • Didukung Bernie Sanders dan Alexandria Ocasio-Cortez, Mamdani juga menghadapi serangan Islamofobia dan kritik atas sikapnya terhadap Israel.

 

SERAMBINEWS.COM - Zohran Kwame Mamdani mencatat sejarah sebagai Wali Kota Muslim pertama New York sekaligus wali kota Asia Selatan dan termuda dalam lebih dari satu abad.

Politikus Partai Demokrat berusia 34 tahun itu menumbangkan dua nama besar, mantan Gubernur Andrew Cuomo dan aktivis konservatif Curtis Sliwa, lewat kampanye progresif yang menyoroti isu perumahan terjangkau, kenaikan upah minimum, dan transportasi publik gratis. 

Namun di balik kemenangan bersejarahnya, Mamdani juga menghadapi gelombang kritik dan serangan Islamofobia karena sikap vokalnya terhadap Israel dan dukungannya pada rakyat Palestina.

Kemenangan Mamdani bukan sekadar pergantian kepemimpinan.

Ia berhasil menyingkirkan Cuomo dua kali dalam lima bulan pertama di pemilihan pendahuluan Demokrat, lalu di pemilihan umum saat Cuomo maju sebagai kandidat independen. 

Kemenangan ini juga menjadikannya wali kota Muslim pertama di New York City.

Mamdani juga merupakan wali kota Asia Selatan pertama dan wali kota termuda dalam lebih dari satu abad.

Ketika Mamdani meluncurkan kampanyenya untuk wali kota musim gugur yang lalu, ia adalah seorang anggota parlemen negara bagian yang relatif tidak dikenal. 

Namun, pesannya yang berpusat pada keterjangkauan, beserta perjalanannya yang penuh semangat di seluruh Kota New York, dengan cepat mendapatkan perhatian dan beresonansi dengan ribuan warga New York

Platformnya menyerukan pembekuan sewa unit dengan sewa stabil, pembangunan perumahan yang lebih terjangkau, kenaikan upah minimum menjadi $30 per jam, penggratisan bus, peningkatan pajak bagi warga terkaya di kota, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Kronologi Arjuna Tewas Dianiaya di Masjid Agung Sibolga, Korban Dituduh Curi Kotak Infaq

Didorong oleh donasi kecil, puluhan ribu relawan, kehadiran media sosial yang cerdas, dan pesan perubahan, kampanye akar rumput Mamdani membangun momentum sepanjang musim semi. 

Energi tersebut memuncak dalam kemenangan telak dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat bulan Juni, di mana ia mengalahkan Cuomo dengan selisih hampir 13 poin, mengejutkan kalangan politik kota dengan menggalang koalisi yang beragam yang mencakup banyak pemilih muda dan pemilih pemula.

Selama debat wali kota bulan Oktober, Mamdani, Cuomo, dan Sliwa saling serang dan beradu pendapat mengenai berbagai isu lokal, nasional, dan global, termasuk kejahatan, kepolisian, Israel, keterjangkauan, perumahan dan transportasi, serta siapa yang paling tepat untuk mengelola hubungan dengan pemerintahan Trump.

Kampanye Mamdani telah menarik dukungan dari kaum progresif di tingkat nasional, termasuk dukungan dari Senator Bernie Sanders dan Anggota DPR New York, Alexandria Ocasio-Cortez, yang keduanya pernah tampil bersamanya dalam berbagai rapat umum di seluruh kota.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved