Pilpres 2024
Izin Safari Politik Anies Baswedan di Aceh Dicabut, Ini Perjalanan Hidup Bakal Capres Usungan Nasdem
Rencananya, Anies Baswedan akan melakukan kegiatan jalan santai dan silahturahmi di tempat itu yang rencananya akan berlangsung pada Sabtu (3/12/2022)
Izin Safari Politik Anies Baswedan di Aceh Dicabut, Ini Perjalanan Hidup Bakal Capres Usungan Nasdem
SERAMBINEWS.COM – Kegiatan safari politik Anies Baswedan di Aceh dicabut izinnya untuk menggunakan Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh.
Rencananya, Anies Baswedan akan melakukan kegiatan jalan santai dan silahturahmi di tempat itu yang rencananya akan berlangsung pada Sabtu (3/12/2022).
Namun pihak panitia akan memindahkan lokasi acara kegiatan safari politik Anies ke tempat lain.
Anies akan melakukan safari politik di ujung barat pulau Sumatera selama 2 hari, Jumat-Sabtu (2-3/12/2022).
Berdasarkan Agenda, mantan Gubernur DKI Jakarta ini selama di Aceh akan bertemu dengan Wali Nanggroe Aceh, ulama, tokoh politik.
Dia juga akan melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, dan silahturahmi dengan relawan di Aceh.
Baca juga: Izin Taman Ratu Dicabut, NasDem akan Cari Lokasi Alternatif Untuk Tempat Kegiatan Anies
Perjalanan Hidup Anies Baswedan
Anies Baswedan telah ditetapakan sebagai bakal Calon Presiden (Capres) 2024 yang diusungkan Partai Nasdem.
Pria yang akrab di sapa Anies memang sering menjadi perbincangan publik terutama belakangan ini ketika ia bakal dicalonkan sebagai Presiden RI.
Anies lahir di Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 7 Mei 1969 dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid.
Ia tumbuh dan dibesarkan di Yogyakarta dan memiliki dua adik laki-laki, yakni Ridwan Baswedan dan Abdillah Baswedan.
Besar di Kota Pelajar, Anies memulai pendidikan pada usia 5 tahun di Taman Kanak-kanak (TK) Masjid Syuhada dan melanjutkan pendidikannya Sekolah Dasar( SD)nya ke SD Laboratori.
Ia ini menjadi sosok yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman.
Ia melanjutkan pendidikan formal di Sekolah Menengah Pertama( SMP) Negeri 5 Yogyakarta.
Dikutip dari berbagai sumber, saat Anies duduk di bangku SMP ia merupakan siswa aktif dan sempat tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah(OSIS) dan menjabat di bidang humas.
Ia menjadi anggota “seksi kematian” yang bertugas mengabarkan berita kematian.
Dia kemudian menyambungkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas(SMA) di SMA Negeri 2 Yogyakarta.
Anies tetap aktif berorganisasi hingga ia terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS.
Pencapaian yang ia banggakan adalah menjadi ketua OSIS se-Indonesia pada tahun 1985.
Anies menyelesaikan masa SMA selama empat tahun dan lulus pada tahun 1989 dikarenakan pada tahun 1987, ia terpilih untuk mengikuti pertukaran pelajar AFS dan menetap di Wisconsin, Amerika Serikat selama setahun.
Anies mendapatkan kesempatan berperan di bidang jurnalistik setelah ia kembali ke Yogyakarta.
Ia sempat bergabung di program Tanah Merdeka di Telivisi Republik Indonesia (TVRI) cabang Yogyakarta dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh nasional.
Anies pun semakin aktif melebarkan sayapnya dalam kegiatan akademik dan non-akademik semasa mudanya.
Ia masuk ke Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada(UGM) pada tahun 1989-1995 dan aktif berorganisasi dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.
Anies membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) dan terpilih menjadi Ketua Senat Universitas pada tahun 1992.
Pada tahun 1993, ia mendapat beasiswa dari JAL Foundation untuk mengikuti kuliah di Sophia University, Tokyo Jepang dalam bidang kajian Asia.
Kemudian ia dapat memenangkan perlombaan menulis dengan tema lingkungan dan pada tahun 1995.
Anies mendapat gelar sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta, dan melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Maryland, Collage Park, Amerika Serikat (AS).
Setelah menyelesaikan pendidikan S2-nya di Maryland, Amerika Serikat (AS), ia melanjutkan Pendidikan di Northern Illinois Univeristy, AS.
Ia menyelesaikan pendidikannya dan mendapatkan gelar Doctor Of Philosophy, Departemen Ilmu Politik dari Universitas tersebut pada tahun 2004.
Pada tahun 2004-2005, Anies berkarir sebagai Research Manager, Illnois, USA.
Di tahun 2005 – 2007 ia melanjutkan kariernya sebagai Senior Researcher di Lembaga Survei Indonesia.
Pada tahun 2007, Anies menjabat sebagai Rektor dan Presiden di Universitan Paramadina Presiden dan disebut sebagai rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia, yakni berusia 38 tahun.
Di tahun 2010-2013, Anies menjabat sebagai Founder dan Chairman di Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar.
Kemudian ia memulai karier dalam dunia pemerintahan Indonesia dan menjabat sebagai anggota panitia seleksi Komisaris KPU dan Bawaslu selama setahun.
Mulai September 2013, Anies diangkat sebagai Dewan Pengawas AMINEF di Jakarta, Indonesia hingga saat ini.
Puncak karir seorang Anies Baswedan pada tahun 2014 saat terpilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam kabinet kerja sama masa kerja 2014-2019.
Setelah menjabat sebagai Mendikbud, Anies menjadi Calon Guberner di pilkada DKI Jakarta dan ia berhasil memenangkan pilkada DKI Jakarta 2017 lalu ia dilantik sebagai Gubernur periode 2017-2022.
Setelah berdedikasi menjadi gubernur selama satu periode, Anies kemudian diusung Nasdem untuk maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 mendatang. (Serambinews.com/ Nadia Safriani)