Konflik Rusia vs Ukraina
Jika AS dan Sekutu Tak Akui 4 Wilayah Baru Federasi Rusia, Vladimir Putin Tolak Damai dengan Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin menolak permintaan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden untuk damai dengan Ukraina,
Ukraina sebut Rusia mulai kehabisan persenjataan misil
Menurut para pakar militer di Ukraina, kemungkinan besar Rusia telah menghabiskan persenjataan misilnya yang luas dengan melakukan gelombang demi gelombang serangan besar-besaran terhadap infrastruktur energi kritis Ukraina.
Oleh karena itu, Rusia sekarang menggunakan proyektil tumpul yang masih menyebabkan kehancuran.
“Penggunaan rudal semacam itu dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian sistem pertahanan udara Ukraina dan membuatnya lelah,” kata Danyliuk, seperti diberitakan Times Now.
Danyliuk juga mengatakan,semua rudal Kh-55 yang telah ditemukan telah dicoret nomor serinya.
Sementara itu, Inggris mengatakan rudal itu dirancang secara eksklusif sebagai sistem pengiriman nuklir.
Namun, Ukraina mengatakan militer Rusia melepas hulu ledak nuklir dan menggantinya dengan sistem inert sebelum menembakkannya.
"Meskipun sistem lembam seperti itu masih akan menghasilkan beberapa kerusakan melalui energi kinetik rudal dan bahan bakar yang tidak terpakai, itu tidak mungkin mencapai efek yang dapat diandalkan terhadap target yang dimaksud."
Danyliuk mencatat, rudal tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang parah karena energi kinetik dan residu bahan bakarnya, meski rudal ini memiliki hulu ledak non-ledakan.
"Ini dibuktikan dengan serangan terbaru ketika rudal Kh-55 menghantam sebuah bangunan tempat tinggal," katanya, dikutip dari BBC Internasional.
Rudal jelajah Kh-55
Rudal jelajah Kh-55 juga dikenal sebagai AS-15 oleh NATO.
Kh55 Rusia dirancang sebagai sistem strategis yang mampu mengirimkan hulu ledak nuklir sejauh 2.500 km.
Pecahannya pernah ditemukan di wilayah Lviv dan Khmelnytsky.
Rudal ini dirancang selama masa Uni Soviet untuk mencapai sasaran strategis dengan koordinat yang telah ditentukan.